"SAYA disuruh setan. Kecil-kecil. Ada yang menyepak saya, 'Den .
. . ," kata pembantu rumah tangga keluarga Soegiharto (Ketua
Fraksi Karya Pembangunan) itu -- begitu siuman dari pingsannya
di RS Cipta Mangunkusumo, Jakarta.
Ny, Hermianty Soegiharto, 42 tahun, dan putri bungsunya
Hanindita Parama Susyanti, 8 tahun, 7 Januari lalu nyaris
menjadi korban pembunuhan. Kadaji, 16 tahun, pembantu rumah
tangga yang diduga menjadi pelakunya, dengan mengenakan topeng
saputangan telah mengusik induk semangnya dengan pisau buah.
Soegiharto sendiri yang di saat kejadian sedang berada di
Surakarta -- "lagi ngurus Golkar" -- menduga Kadaji digerakkan
oleh kekuatan tenung -- "seperti robot." Dia tidak percaya
Kadaji yang dinilainya sangat patuh, rajin dan tak pernah
mangkir itu, bisa melakukn kekejian itu.
"Untung yang dipakai menusuk pisau buah. Coba kalau pisau roti
yang panjang," ujar Soegiharto sedikit lega. Meski begitu
tusukan pada perut Ny. Hermianty menurut dokter, telah
mematahkan tulang iga dan mengenai lever.
Kabar terakhir, ibu dan anak yang dirawat di RS St. Carolus itu
kesehatannya sudah membaik. Soegiharto pun nampak sudah tenang.
Sebagian besar anggota DPR datang menengok.
Soegiharto menikahi Hermianty tahun 1961, dikaruniai 2 orang
anak. Anak pertama, juga perempuan, telah menikah. Selama
beberapa tahun Hermianty pernah menjadi wartawati Berita Yudha.
Kegiatan itu ditinggalkannya 3 tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini