Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baju ini sudah lama menanti untuk dipakai. Lima tahun lalu, bapak empat anak yang tetap melakukan kegiatan ramal-meramal ini mendesainnya sendiri dengan memadukan beskap Jawa dengan jas serta menjahitkannya di Rawamangun, Jakarta Timur. Ia bernadar akan memakainya kalau sudah ada perubahan di Indonesia. Dan, terpilihnya Mega dinilainya merupakan perubahan. Cuma, perubahan ini baru setapak, karena itu baju marsekal digantungnya kembali. Permadi kini kembali berhitam-hitam
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo