Pertandingan Piala Dunia

POROS halang Uli Stielike selepas pertandingan final Piala Dunia 1982 di stadion Santiago Bernabeau, Madrid, pekan lalu -- yang berakhir dengan kekalahan tim Jerman Barat -- kontan menuding kapten kesebelasan, pelatih, dan wasit sebagai biang kegagalan mereka. Kapten tim Karl-Heinz Rummenigge dituduh Stielike tidak tahu diri. "Ia tahu dirinya tidak bisa bermain baik. Tapi masih saja tidak mau mundur," kata Stielike. "Ada empat atau lima kali pertandingan kami terpaksa bermain 10 orang sementara pemain yang masih segar cuma duduk di bangku cadangan." Stielike menambahkan bahwa peluang Jerman Barat mengalahkan Italia, setelah ketinggalan 0-1, sebenarnya masih terbuka. Tapi lantaran Rummenigge tak berdaya, hingga mereka praktis cuma bermain separuh lapangan saja. Bagaimana mungkin mencetak gol. "Saya benar-benar kecewa cuma bisa menjadi runner-up," ujarnya. Mengenai pelatih Jupp Derwall dikritik Stielike karena mengganti gelandang Wolfgan Dremmler setelah Italia menambah gol kemenangan menjadi 0-2. Padahal tenaganya dibutuhkan untuk membangun serangan. Stielike cenderung Rummenigge yang diganti. "Keluarnya Dremmler mengakibatkan permainan lapangan tengah jadi lemah," kata Stielike. Akan wasit Arnaldo Coelho dari Brazil, yang memimpin pertandingan final, dikecamnya sebagai wasit yang tidak berwibawa dan memihak Italia. "Ia seharusnya sekalian pakai kaus biru (seragam Italia) dan menelan peluitnya sejak awal pertandingan." Stielike diberi kartu kuning oleh Coelho karena mengganjal gelandang Italia, Oriali.