Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEJAK masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, aktris dan presenter Natasha Rizky suka menulis. Awalnya perempuan yang lahir pada 23 November 1993 ini suka menceritakan sesuatu atau peristiwa yang sudah lewat dalam tulisannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pada dasarnya aku memang suka storytelling. Misalnya ada satu kejadian lucu sama temen, aku kemudian menceritakan sama persis dengan apa yang terjadi itu dalam tulisan,” kata perempuan bernama lengkap Natasha Rizky Pradita yang akrab disapa Aca ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menyalurkan kesukaannya menulis, Natasha membuat wadah literasi di media sosial dengan nama akun @DiksiAca. Buku pertamanya berjudul Katanya Nikah Mudah terbit pada 2018. Buku itu berisi tentang kisah nyata pengalaman Natasha yang menikah pada usia relatif muda.
Buku keduanya, Catatan Kronik, adalah kumpulan puisi yang terbit pada 2022. Pada Februari 2024, Natasha meluncurkan buku puisi keduanya bertajuk Kamu Tidak Istimewa.
Natasha bercerita, ia tertarik menulis buku puisi karena terinspirasi Chairil Anwar. Ketertarikan itu bermula dari film Ada Apa dengan Cinta? yang ia tonton ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. “Gara-gara nonton film AADC?, aku jadi suka banget sama puisi-puisi karya Chairil Anwar,” ujar juara kedua pemilihan Gadis Sampul 2008 ini.
Pemeran dalam film Layla Majnun dan Hijab ini begitu penasaran akan sosok sang penyair legendaris dan karya-karyanya. “Terus aku juga pengin bisa nulis kayak dia. Aku sampai meriset, mencari tahu sosok Chairil Anwar, dan membeli buku-bukunya,” tuturnya.
Bagi Natasha, menulis adalah medium untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Adapun puisi, kata dia, bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaannya dengan jujur.
“Jadi puisi sebenarnya hal yang jujur untuk mengekspresikan sesuatu melalui metafora, kiasan, dan diksi yang indah. Itulah kenapa aku suka banget puisi,” ucap ibu tiga anak ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Terinspirasi Chairil Anwar"