Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Protes dan kecaman terhadap Ratih--Rakyat Terlatih--membuat Ratih Sanggarwati trenyuh dan mengelus dada. Peragawati ini secara pribadi merasa dirugikan. "Ratih itu artinya cinta. Mengapa nama indah kok tiba-tiba jadi begini," kata Ratih kepada Andari Karina Anom dari TEMPO.
Mewakili banyak Ratih lain—barangkali termasuk Anda--wanita yang tetap ayu di usia 36 tahun itu menulis puisi protes dan membacakannya pada acara Doa Wanita-Wanita Agung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu dua pekan lalu. "Ibu, aku ingin tahu. Akankah Ibu merasa ngeri, karena Ratih di sekeliling Ibu, ke sana-kemari, membawa pentungan dan borgol...." Tentu tak ada jawaban. Jangan-jangan para ibu malah senang, kampungnya jadi aman tenteram, karena maling dan preman jadi takut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo