Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berita Tempo Plus

Sri Edi Swasono <i>Menyerah</i>

28 Desember 1998 | 00.00 WIB

Sri Edi Swasono <i>Menyerah</i>
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melihat bocah-bocah ikut tarawih di masjid, sungguh menyenangkan. Tapi kehadiran mereka kadang merepotkan. Ini dialami Prof. Dr. Sri Edi Swasono, guru besar Universitas Indonesia, yang Sabtu pekan lalu berkhotbah di depan jemaah Masjid Jami’ Matraman, Jakarta. Baru semenit menantu Bung Hatta itu bicara, ia terusik oleh suara riuh puluhan bocah yang asyik chatting di dekat barisan para ibu. Karena terganggu, Sri Edi meminta agar para bocah duduk manis dan mengunci mulut. Dasar bocah, keriuhan tetap berlanjut.

Kiat lain, Edi meminta para ibu ikut meredam keriuhan, sambil meneruskan ceramahnya, "Banyak perkelahian pelajar terjadi karena orang tua masa bodoh," kata Sri Edi menyindir. Tak manjur juga. Akhirnya, usai khotbah, Sri Edi melangkah ke saf para bocah dan mengajak mereka tak ramai. Itu pun tak mempan, dan Sri Edi akhirnya menyerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus