Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bukittinggi, suatu hari pada 1956. Ali Akbar Navis bergegas ke Toko Buku Pustaka Raya di Kampung Cina. Ia membeli majalah sastra Kisah yang dikelola H.B. Jassin. Majalah itu bakal mengumumkan cerita pendek terbaik tahun 1955. Navis terkejut melihat nama dan judul cerpennya tertera di majalah tersebut. "Robohnya Surau Kami" menjadi cerpen terbaik majalah Kisah pada 1955 bersama dua cerpen lain, yakni "Kejantanan di Sumbing" karya Soebagio Sastrowardoyo dan "Dua Dunia" karya N.H. Dini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo