Sengketa Tanah

RACHMAWATI Soekarno sekarang punya kesibukan baru: berurusan dengan polisi dan sejumlah pejabat agraria di Tangerang. Ia mengaku penasaran karena miat baik ingin menolong malah ketiban sial. Kisahnya dimulai ketika seseorang muncul di rumah putri Bung Karno ini Februari tahun lalu, menawarkan tanah empang seluas 5,2 hektar di Tangerang. Orang itu mengaku butuh uang untuk naik haji sekeluarga. "Karena didesak terus, akhirnya Mas Dicky mau juga mengeluarkan uang Rp 15 juta," kata Rachmawati pekan lalu. Dicky Suprapto suami Rachma, sudah memeriksa dengan teliti surat-surat tanah yang akan dijual. "Kami betul-betul tak curiga. Perjanjian jual beli dilakukan sepengetahuan camat, lurah, kepolisian, dan warga setempat," kata Rachma. Dua pekan lalu, Rachma dipanggil polisi Tangerang. Ternyata, polisi mendapat laporan bahwa tanah yang dibeli Rachma itu milik orang lain. Sang ahli waris punya bukti autentik, dan mereka ini justru menuntut bukti pemilikan dari Rachma. Buntutnya jadi panjang. "Kami sekarang sedang menyelidlki apakah yang mengaku ahli waris itu betul-betul memiliki surat lengkap," ujar Rachma. Polisi memperkirakan, Rachmalah yang terjebak sindikat pemalsu surat tanah. "Persoalan ini akan menuju proses pengadilan. Entah kapan sidangnya," kata Rachmawati kesal.