Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa yang dilakukan sutradara Angga Dwimas Sasongko, 29 tahun, saat sedang tidak sibuk membuat film? Menjadi petani. Belakangan ini, sutradara Cahaya dari Timur: Beta Maluku—yang memenangi Piala Citra dan Film Terbaik Tempo 2014—ini bolak-balik Jakarta-Batu, Jawa Timur. Setidaknya dua kali dalam sebulan ia berkunjung ke kota apel itu untuk mengurus usaha pembibitan tanaman organik. "Kami mengembangkan sayur-sayuran yang tidak ada di Indonesia," kata Angga di rumah produksi Visinema, Senin dua pekan lalu.
Sayuran seperti kale, zucchini, dan daun roket ditanam di kebun laboratorium seluas 2.000 meter persegi. Selama delapan bulan penuh, timnya melakukan riset dan uji coba. Setelah mereka berhasil, bibit-bibit itu ditawarkan kepada petani. Sampai saat ini, sudah ada empat kelompok tani yang bersedia diajak bekerja sama menanam kale. Setelah panen, tim Angga juga bakal mengurusi pemasaran sayur-mayur itu. Ia lalu mendapat komisi dari hasil penjualan itu. Angga mengaku saat ini sedang sibuk mencari toko-toko untuk memasarkan produk sayuran miliknya. "Kalau teriak anti-impor, jangan turun ke jalan, kerja saja," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo