Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Guru Besar Ilmu Gizi IPB Hardinsyah menggilai bulu tangkis sejak kecil.
Hingga kini, pada usia 65 tahun, dia rutin mengasah otot di lapangan badminton.
Lawan Hardinsyah adalah mahasiswa yang membutuhkan bimbingannya dalam skripsi atau tesis.
BULU tangkis adalah cinta lama Hardinsyah. Guru Besar Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor atau IPB University, Jawa Barat, ini mengenal badminton saat masih ingusan di Pekanbaru. Kabar kemenangan Rudy Hartono dalam All England 1968 dia sambut dengan smes demi smes menggunakan raket dari papan dan kok bulu ayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, pada usia 65 tahun, Hardinsyah terus bermain badminton. Minimal sekali sepekan dia turun ke lapangan. Lawannya adalah mahasiswa yang membutuhkan bimbingannya untuk menyelesaikan skripsi atau tesis. Hardinsyah mengaku selalu menang. Apakah ia akan memberi nilai buruk kalau sampai kalah? “Enggak akan seperti itu, ha-ha-ha....” katanya kepada Tempo di ruang kerjanya di Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Selasa, 14 Januari 2025.
Hardinsyah juga rutin bermain tenis meja. Meski bukan orang kidal, dia sering menggunakan tangan kirinya untuk mengayunkan bet pingpong. “Supaya otot seimbang,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Majelis Wali Amanat IPB itu mengatakan, makin tua, orang makin rentan mengalami patah tulang. Sebab, bantalan tulang tak lagi dilapisi otot, melainkan lemak. Untuk melindungi tulang, dia melanjutkan, otot harus terus dilatih. Caranya, ya, berolahraga. Badminton, pingpong, atau push-up, semua boleh. “Ini yang harus saya pertahankan,” ucap Hardinsyah sembari memamerkan biseps kanannya. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo