Terpilih sebagai pemain terbaik

POTONGAN tubuhnya tetap seperti 5 tahun lalu: agak gemuk dengan otot-otot menonjol. Dalam kompetisi Aga Khan di Dakka Desember lalu, pemain kiri-luar kesebelasan Niac Mitra yang berkaki kidal itu, terpilih sebagai pemain terbaik. Dullah Rachim, 24 tahun mengaku tidak menduga hal itu sama sekali. "Permainan saya biasa-biasa saja. Bahkan di negeri sendiri saya tak pernah terpilih sebagai yang baik," ujarnya merendah. Dia sendiri mengagumi Anjas Asmara dan pemain Inggris yang dikontrak klub Hamburg, Keevin Keegan. Oleh beberapa pengamat dunia bola di Jakarta, pemuda pendiam kelahiran Bone, Sul-Sel, itu dianggap salah satu pemain nasional terbaik untuk kiri-luar -- di samping Andi Lala dan Abdul Kadir (di zaman jayanya). Sebelum memperkuat klub PSM Ujungpandang, Dullah bercita-cita ingin jadi sarjana. Tapi kemudian bekerja di Instansi Pajak, dan "rencana untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi buyar, ketika diikutsertakan dalam pertandingan PSSI 5 besar di Jakarta," kata anak nomor dua di antara 11 bersaudara yang sudah siap naik pelaminan itu.