Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yenny Wahid berpoligami. Tentu saja ini bukan kisah sungguhan, wong menikah saja belum. Itu hanya lakon yang dimainkan dalam ketoprak bertema perebutan kekuasaan di Negeri Pajang.
Gadis bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini tidak sedang beralih profesi. Kegiatan staf khusus Presiden bidang komunikasi politik tersebut hanya menyambut undangan dari Dirjen Minyak dan Gas, Luluk Sumiarso, dua minggu lalu.
Ketika permintaan berketroprak ria datang, putri mantan presiden Abdurrahman Wahid ini memberikan syarat: perannya yang ringan saja, khawatir tak cukup waktu buat latihan. Jadilah mantan wartawan itu sebagai Ratu Kambang, istri Joko Tingkir. ”Peran minor,” tuturnya kepada Tempo, minggu lalu.
Sampai di sini belum ada masalah. Begi-tu pertunjukan kelar, alih-alih dapat ucapan selamat, ibunya, Sinta Nuriyah, malah protes. Lho? Ternyata bukan soal ketopraknya, tetapi lakonnya. Belakangan justru dia ngeh bahwa Joko Tingkir beristri dua.
Maklum, Direktur The Wahid Institute itu termasuk antipoligami. ”Nyesel, deh,” keluhnya tentang peran yang dimainkan. Kini dia berjanji lebih hati-hati memilih peran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo