Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan kepolisian telah melakukan ekshumasi terhadap jasad yang diduga bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Kepolisian bersama tim dokter forensik dari Rumah Sakit Polri mengambil dua sampel dari tubuh bayi yang telah dikubur 3 bulan lalu tersebut.
Susatyo tak dapat memastikan bagian tubuh apa saja yang diambil dalam ekshumasi jenazah bayi tersebut. Namun, terlihat ada dua toples kecil yang bertulis keterangan ‘rambut’ dan ‘femur’ yang dimasukan ke dalam map. Femur adalah tulang paha.
Pengambilan sampel tersebut untuk keperluan tes DNA (Deoxyribonucleic Acid). Pengujian kode genetik ini bertujuan guna membuktikan apakah jenazah bayi tersebut benar anak dari pasangan MR dan FS.
Ekshumasi dan pengambilan sampel dugaan bayi tertukar itu disaksikan langsung oleh pihak keluarga dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Setelah dilakukan ekshumasi dan pengambilan sampel, kepolisian akan membawa sampel tersebut ke RS Polri di Kramat Jati.
Proses ekshumasi dan tes DNA dilakukan kepolisian setelah keluarga dan pihak rumah sakit telah melakukan mediasi soal dugaan bayi tertukar ini. Orang tua bayi ingin memastikan bayi yang dinyatakan meninggal oleh rumah sakit benar anak mereka atau bukan.
Tiga bulan setelah upaya mediasi tak membuahkan hasil yang memuaskan, MR, ayah sang bayi, memviralkan kasus tersebut. Dia telah berulang kali meminta bukti CCTV dan rekam medis untuk membuatnya yakin bayi yang dinyatakan meninggal itu benar bayinya.
"Sudah tiga kali bolak-balik ke sana jawaban mereka hanya tunggu. Kami hanya minta kepastian," ujar MR.
Jurnalis Video: Dinda Shabrina
Editor: Ridian Eka Saputra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini