Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki self-awareness atau kesadaran diri dalam kehidupan. Hal ini sangat penting, self-awareness adalah suatu kesadaran dalam memahami sifat, perilaku, dan perasaan diri sendiri.
Para peneliti menyatakan jika area otak yang disebut cortex cingulate anterior yang terletak pada lobus frontal memainkan peran penting dalam mengembangkan self-awareness. Akan tetapi, satu studi menemukan bahwa area otak tersebut tidak diperlukan dalam mengembangkan self-awareness. Sebab disinyalir kesadaran diri timbul dari interaksi yang didistribusikan di antara jaringan otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian menunjukkan bahwa self-awareness mulai muncul pada usia sekitar 1 tahun, dan lebih jauh berkembang pada usia 18 bulan. Namun, tingkat kesadaran diri yang dimiliki setiap individu bisa berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut ilmu psikologi terdapat dua jenis self-awareness, yaitu self-awareness publik terjadi saat seseorang menyadari bagaimana dirinya ada di hadapan orang lain. Kesadaran ini umumnya muncul pada situasi di mana Anda menjadi pusat perhatian, misalnya ketika memberikan presentasi.
Lalu, ada Self-awareness privat yang terjadi ketika seseorang menyadari beberapa aspek dirinya sendiri, namun hanya secara pribadi. Misalnya, mengenali wajah diri sendiri di cermin atau merasakan jantung berdebar kencang saat bertemu orang yang disukai merupakan jenis kesadaran ini. Sebab itu, Anda harus dapat mengendalikan self-awareness yang dimiliki jangan sampai terlalu berlebihan.
Ketika berada dalam masalah, seringkali manusia bersikap tak terima dan menyalahkan orang lain karena tak mau membuat dirinya bersalah. Padahal jika kita mencoba memahami diri sendiri, maka itu akan menjadi awal yang baik untuk mengembangkan kesadaran diri.
Inilah cara membangun self-awareness yang bisa Anda lakukan
1. Meditasi
Ketika meditasi, Anda memfokuskan pikiran terhadap kondisi yang sedang terjadi. Saat inilah tubuh akan lebih menyadari diri sendiri dan apa yang telah terjadi dalam hidup.
2. Memusatkan perhatian
Cobalah memusatkan perhatian pada pikiran, perasaan, sifat maupun perilaku diri sendiri. Anda dapat melakukannya dengan melibatkan praktik meditasi atau ketenangan pikiran. Metode ini bisa membuat Anda lebih menyadari keadaan diri sendiri.
3. Jadilah pendengar yang baik
Bersikap terbuka pada orang lain dan menjadi pendengar yang baik dapat membantu Anda belajar mendengarkan secara objektif apa yang ingin disampaikan diri sendiri. Hal ini bisa membuat Anda lebih sadar dan memahami pemikiran maupun perasaan pribadi.
4. Mengevaluasi diri sendiri
Lakukanlah evaluasi terhadap diri sendiri secara objektif. Jangan abaikan apa pun kekurangan dalam diri Anda, dan cobalah menggali lebih dalam untuk memperbaikinya. Ketika Anda menemukan ada sesuatu yang tidak sinkron dalam diri, maka hilangkan ketidakcocokan tersebut dan masukkan nilai yang lebih baik.
5. Menulis jurnal pribadi
Menulis jurnal pribadi dapat membuat Anda mengeksplorasi diri karena Anda akan menumpahkan apa yang Anda rasakan atau pikirkan. Ini menjadi cara alam bawah sadar ada berbicara pada diri Anda sendiri, serta mengungkapkan apa yang menjadi “masalah” atau kelebihan dalam diri. Tentu saja hal ini bisa membantu Anda mengembangkan self awareness.
6. Mendengarkan pendapat orang lain tentang Anda
Ketika menilai diri sendiri mungkin saja kita tidak bersikap objektif sehingga pendapat orang lain juga dibutuhkan. Tanyakanlah pada teman maupun orang terdekat mengenai pendapat mereka tentang diri Anda.
Dengarkanlah dengan bijak dan minta kritik yang membangun. Jika kritik yang diberikan dirasa justru melecehkan harga diri Anda, cobalah pikirkan apa orang tersebut memiliki dendam tersendiri atau tidak. Jika ada masalah, sebaiknya segera selesaikan sehingga Anda memiliki hubungan yang sehat dengan siapapun.
Meski mungkin bukan hal yang mudah untuk melakukannya, namun jangan ragu untuk mencoba. Sebab memiliki self-awareness dapat berpengaruh positif jika Anda dapat mengendalikannya dengan baik.