Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Barbara Bush, istri mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George H.W. Bush, wafat pada Selasa, 17 April 2018 waktu setempat. Cerita yang ditinggalkannya terpatri, termasuk rekor masa pernikahan yang berhasil ditempuhnya bersama sang suami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Keduanya bertemu dalam sebuah pesta dansa Natal saat Barbara masih berusia 17 tahun, dan George H.W. Bush berusia 18 tahun. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 6 Januari 1945, mereka menikah. Kurun waktu 73 tahun berlalu dan mereka menjadi pasangan suami istri terawet dalam sejarah kepresidenan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“George Bush memahami perasaan saya,” kata Barbara Bush. “Dia adalah pahlawannya. Dia pahlawanku.”
Meski jatuh sakit dan harus menjalani perawatan serius, Barbara memutuskan menolak perawatan medis lebih lanjut di rumah sakit. Dia memilih menikmati masa-masa akhir hayatnya di samping suami tercinta dan keluarga di kediaman mereka di Houston.
Artikel lain:
Mantan Ibu Negara AS tolak perawatan RS dan memilih tinggal bersama keluarga
Barbara Bush Meninggal Dunia, Amerika Serikat Berduka
Juru bicara keluarga, Jim McGrath, mengungkapkan keputusan tersebut pada Minggu, 15 April 2018. Mantan Ibu Negara berusia 92 tahun tersebut sebelumnya menjalani perawatan di rumah sakit karena gagal jantung dan penyakit paru yang kronis.
Barbara juga pernah menjalani operasi penggantian katup jantung pada 2009 dan memiliki riwayat pengobatan untuk penyakit Graves, yang berkenaan dengan kondisi tiroid. Hubungan pasangan itu disebut sebagai kisah cinta sejati. Oleh cucu perempuannya, Jenna Bush Hager, kisah cinta mereka digambarkan luar biasa.
“[George H.W. Bush] masih berkata, 'Aku mencintaimu Barbie' setiap malam,” ucap Jenna kepada NBC's Today, seperti dikutip Business Insider.
Mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush (kanan) bercanda dengan ibunya, Barbara Bush di Atlanta, Georgia, 22 Juli 2005. Sebagai ibu negara, Barbara memainkan peran aktif yakni mempelopori upaya memberantas buta huruf di kalangan orang dewasa. REUTERS/Larry Downing/File Photo
Mereka memiliki enam anak, termasuk ayah Jenna yang juga mantan Presiden AS, George W. Bush. Ini menjadikan Barbara sebagai satu dari hanya dua Ibu Negara yang suami beserta anaknya pernah berkesempatan menjadi presiden negeri adidaya tersebut.
“[Barbara] adalah andalan, orangtua yang selalu ada untuk membantu memecahkan permasalahan sehari-hari beserta problem kehidupan remaja dan praremaja,” ungkap George H.W. Bush, 93 tahun, menggambarkan ibu dari enam anak mereka.
Dalam memoarnya pada 1994, Barbara menggambarkan dirinya dan suaminya sebagai dua orang paling beruntung di dunia. George H.W. Bush merupakan seorang calon penerbang angkatan laut ketika mereka pertama kali bertemu.
“Saya tidak banyak mengingat apa yang orang-orang kenakan, tetapi peristiwa khusus itu tersimpan dalam ingatan saya,” tulisnya.
Saat itu band pesta sedang memainkan lagu-lagu Glenn Miller dan George bertanya pada seorang temannya dari Rye, New York, jika dia mengenal seorang gadis yang sedang berdiri di seberang ruangan dalam balutan gaun berwarna hijau dan merah. Gadis itulah Barbara.
Setelah bertunangan pada 1943, mereka pun menikah. Pernikahan mereka juga telah ditempa berbagai ujian. Anak perempuan mereka, Robin, meninggal pada tahun 1953 karena leukemia, beberapa pekan sebelum ulang tahunnya yang ke-4. Kemudian pada pertengahan tahun 1970-an, Barbara mengenang saat-saat yang disebutnya penuh tekanan.
“Malam demi malam, George memeluk saya sambil menangis dalam pelukannya sementara saya mencoba menjelaskan perasaan,” katanya. “Saya hampir bertanya-tanya mengapa dia tidak meninggalkan saya.”
Belum lagi tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan sejumlah wanita kepada suaminya. Barbara melalui isu ini dengan tenang.
“Ketika semua permasalahan telah diselesaikan dan keadaan menjadi hening, hal-hal yang penting adalah iman, keluarga, dan teman. Kami telah diberkati secara luar biasa, dan kami tahu itu,” ujar Barbara.