Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, ada rencana pemerintah daerah akan membangun kantong-kantong parkir, atau park and ride di jalur Puncak.
Hal itu terkait Bupati Bogor Nurhayanti yang mendukung wacana penerapan sistem ganjil genap kendaraan bermotor (roda empat atau lebih) yang menuju kawasan jalur Puncak.
Baca : Bupati Bogor Dukung Aturan Ganjil Genap di Jalur Puncak, Sebab...
Menurut Syarifah pembangunan kantong parkir bertujuan agar wisatawan yang hendak bepergian ke arah Puncak dan Kota Bogor dapat menyimpan kendaraannya di kawasan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu ketika mereka bepergian diganti dengan bus wisata yang hanya menggunakan jalur khusus yang sudah disediakan pemerintah. “Jadi dalam jangka panjang kita akan membuat itu (park and ride). Tujuannya untuk mengurai kemacetan,” kata Syarifah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih jauh Syarifah mengatakan, untuk lokasi park and ride, sejauh ini Pemkab Bogor telah memiliki lahan yang luasnya kurang lebih dua hektare di kawasan Cibanon, Sukaraja. Tetapi kondisi lahan itu saat ini masih digunakan sebagai sarana dan utilitas yang disewakan. Lokasi tersebut juga nantinya akan terintegrasi dengan kereta ringan (LRT).
Kata dia, lahan itu merupakan hak pemerintah yang kapan saja bisa digunakan, sebab developer sudah membuat kerja sama bahwa lahan itu akan digunakan sebagai park and ride. “Itu hak kita (milik pemda). Kalau dihitung prosentasi peluangnya itu bisa dan tinggal digunakan,” bebernya.
Di sisi lain, lanjut Syarifah, jika park and ride telah dibuat, kendaraan pribadi tetap bisa dan diperbolehkan menggunakan jalur Puncak.
Simak pula :
Uji Coba Tilang Elektronik, Polda Metro Kirim Surat Konfirmasi E-TLE
Namun, itu pun tidak menutup kemungkinan ada pembatasan yang diberikan bagi kendaraan pribadi melewati kawasan itu. Dengan tujuan agar kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak dapat dikurangi.
Diketahui, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihartono mengatakan pihaknya menargetkan sebelum pergantian tahun 2018, kemacetan yang kerap terjadi di jalur puncak dapat teratasi.
“Dalam waktu jangka pendek, bulan-bulan ini harus keluar solusi apa yang bisa diterapkan di jalur Puncak,” kata Bambang saat dikonfirmasi Tempo, Rabu 3 Oktober 2018.