Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo masih berupaya memindahkan warga Kampung Bayam yang sampai saat ini bertahan di dekat area pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Corporate Communication Manager PT Jakpro Melisa Sjach mengatakan tidak menggunakan cara kekerasan dalam proses dialog dengan 74 kepala keluarga (KK) yang belum pindah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Tidak, kami tidak akan menggunakan dan memilih cara pemaksaan. Tidak ada kekerasan juga ya. Kami bantu solusinya bekerja sama juga dengan kewilayahan setempat. Sampai hari ini proses dialog masih terus berjalan dan komunikasi yang baik ini yang terus kami upayakan," ujar Melisa di Jakarta, Selasa, 27 April 2021.
Dia menjelaskan 74 KK itu terdiri dari 41 KK yang sudah menandatangani berita acara serah terima (BAST) namun kemudian belum pindah hingga saat ini dan 33 KK yang belum menandatangani BAST karena alasan tertentu.
Menurut Melisa, 41 KK itu permukimannya saat ini dinilai terlalu dekat dan cenderung berhimpitan dengan proyek JIS. Padahal permukiman warga itu harus kosong untuk aspek keselamatan seiring proses pengangkatan rangka atap yang beratnya kurang lebih 4.000 ton.
"Ada tahapan kunci (key milestones) pada proses pembangunan yang harus kami kejar dalam waktu dekat ini, makanya kami berupaya dengan sungguh-sungguh," kata Melisa.
Ia berharap warga Kampung Bayam yang masih bertahan di dekat Jakarta International Stadium untuk bekerja sama mencari solusi terbaik. "Jika warga berkenan pindah, fokus pekerjaan proyek saat ini juga bisa terlaksana," ujar dia.