Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donat seperti sudah menjadi teman di kala sedih dan senang kehidupan. Ini penganan sejuta umat. Mulai dari kalangan atas sampai orang-orang di perkampungan gemar donat.
Keberadaan donat memeriahkan industri makanan dengan modal besar hingga ke kampung-kampung yang dikenal dengan donat kampung. Donat kampung adalah donat buatan rumah, tapi tak kalah mempesona para pecinta kuliner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keberadaan donat dalam industri makanan di Indonesia bermula pada 1968 oleh stan American Donut di Djakarta Fair, yang sekarang dikenal dengan Pekan Raya Jakarta. American Donut adalah perintis donat yang digoreng menggunakan mesin otomatis.
Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta sampai sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1985, Dunkin Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang di berbagai kota. Yang kemudian didampingi dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.
Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts dan Coffee yang membuka gerai pertamanya di Supermall Karawaci pada 26 Juni 2005. Kesuksesan J.CO didampingi Krispy Kreme yang membuka gerai donat pertamanya di Mal Pondok Indah 2 pada 31 Agustus 2006.
J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.
DELFI ANA HARAHAP | EK