Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Penjualan Chevrolet Captiva di Thailand Jeblok

Dari 2.642 unit Chevrolet Captiva yang didatangkan dari Indonesia hanya terjual 530 unit.

24 Februari 2020 | 17.17 WIB

Chevrolet Captiva buatan pabrik Wuling di Cikarang siap diekspor ke Thailand, Fiji, dan Brunei, Rabu, 25 September 2019/Wira Utama
Perbesar
Chevrolet Captiva buatan pabrik Wuling di Cikarang siap diekspor ke Thailand, Fiji, dan Brunei, Rabu, 25 September 2019/Wira Utama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wuling Motors Indonesia melakukan ekspor perdana Chevrolet Captiva ke Thailand pada September 2019. Mengutip data Bangkok Post, hingga Desember total impor dari pabrik Wuling di Indonesia mencapai 2.642 unit. Sedangkan penjualannya hanya 530 unit dalam empat bulan dengan rincian, 262 unit (Oktober 2019), 101 unit (November) dan 167 unit (Desember). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

General Motors---yang memasarkan produk Chevrolet di Thailand---telah menjual pabrik perakitan di Tahiland kepada produsen otomotif asal Cina, Great Wall Motor. Setelah pengumuman ini, mobil Chevrolet di Thailand didiskon hingga 50 persen, termasuk untuk Chevrolet Captiva yang diimpor dari Wuling Motors Indonesia.

Kembaran Wuling Almaz untuk model 2020 itu dijual dengan harga THB 999 ribu (setara Rp 433,4 juta). Dalam cuci gudang itu, dealer memberikan potongan sebesar THB 500 ribu (Rp 216,9 juta). Kini konsumen cukup membayar uang setara Rp 217 juta untuk bisa memboyong Chevroler Captiva terbaru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GM memutuskan untuk mundur dari Australia dan Selandia Baru serta menghentikan produksi merek Holden pada 2021.

GM seperti diwartakan Reuters, Senin, 17 Februari 2020, juga menyampaikan bahwa produsen otomotif asal Cina, Great Wall Motor Co Ltd telah setuju untuk membeli pabrik manufaktur GM di Thailand. Transaksi pembelian ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2020.

Langkah GM ini diklaim sebagai upaya untuk mengatur ulang bisnis global ke negara-negara yang lebih menguntungkan seperti Amerika Serikat, Cina, Amerika Latin, dan Korea Selatan. Australia dan Selandia Baru masuk ke negara yang tidak menguntungkan secara bisnis bagi General Motors .

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus