Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya 4,8 persen.
Suku bunga kredit yang tinggi berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Sektor-sektor industri yang mengandalkan pasar domestik akan tumbuh konsisten pada 2024.
PEREKONOMIAN Indonesia belum berhasil lepas dari jerat 5 persen pada 2023. Per kuartal III 2023, pertumbuhan ekonomi melorot ke angka 4,94 persen. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan kembali turun pada kuartal IV 2023 menjadi 4,9 persen. Walhasil, sepanjang tahun lalu, ekonomi hanya menggeliat sedikit di atas 5 persen.
Untuk tahun ini, ekonom dan pengusaha sepakat memprediksi perekonomian kembali melambat. Indef memproyeksikan pertumbuhan pada 2024 sebesar 4,8 persen. Proyeksi ini lebih rendah daripada target pemerintah sebesar 5,2 persen karena adanya gejolak perekonomian global dan turunnya harga komoditas ekspor utama, seperti minyak sawit mentah, batu bara, serta nikel.
"Ekonomi kita pada tahun depan ada kemungkinan stagnan, bahkan sedikit melambat," ujar Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, 27 Desember 2023. Faktor utama yang menghambat pertumbuhan ekonomi adalah perlambatan ekonomi global, yang ditandai melemahnya permintaan ekspor dari Cina, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Tim Laporan Khusus Outlook Ekonomi dan Bisnis 2024
Penanggung Jawab
Yandhrie Arvian
Pemimpin proyek
Efri Ritonga
Penyunting
Kodrat Setiawan, Praga Utama, Efri Ritonga
Penulis
Ghoida Rahmah, Vindry Florentin, Yohanes Paskalis, Caesar Akbar, Ilona Esterina
Penyumbang bahan
Ghoida Rahmah, Vindry Florentin, Yohanes Paskalis, Caesar Akbar, Ilona Esterina, Jihan Ristiyanti, Dicky Kurniawan, Ahmad Fikri (Bandung), Joniansyah Hardjono (Tangerang), Hanaa Septiana (Surabaya)