Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Sandiaga Mau Jadi Mediator Khalid Basalamah dan GP Ansor, Sebab..

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku bersedia menjadi mediator antara Gerakan Pemuda Anshor (GP Ansor) dan Ustad Khalid Basalamah.

8 Mei 2018 | 06.20 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno  (tengah) melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 4 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (tengah) melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 4 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku bersedia menjadi mediator antara Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Ustad Khalid Basalamah. Sandiaga berujar, dia tak ingin kedua pihak saling mendiskreditkan keislaman satu sama lain.

GP Ansor menolak kehadiran Khalid Basalamah sebagai penceramah dalam tabligh akbar yang akan digelar di Masjid Raya Hasyim Asyari, Jakarta Barat pada Ahad mendatang. Mereka menilai Khalid kerap menyinggung amaliah yang sering dilakukan penganut NU. Sedangkan, Masjid Hasyim Asyari didirikan untuk menghormati tokoh NU tersebut.

"Saya bersedia menjadi mediator supaya jangan ada lagi saling membid'ahkan amaliyah warga NU dan mungkin itu hanya kesalahpahaman saja," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.
Baca : GP Ansor Tidak Melarang Khalid Basalamah Berceramah, kecuali...

Rencana tabligh akbar itu digagas oleh Tim Kajian Ilmiah Pegawai Pemerintah DKI Jakarta. Acara tersebut rencananya digelar pada Ahad, 13 Mei mendatang dalam rangka menyambut Ramadan 1439 H. Khalid Basalamah dijadwalkan memberikan siraman rohani dalam acara itu.

Sandiaga menuturkan, dia secara personal dekat dengan Khalid. Sandiaga pun sudah berencana mengundang Khalid ke Masjid Fatahillah, Balai Kota, atas permintaan jamaah masjid tersebut. "Saya undang karena ada beberapa program beliau yang cocok dengan Masjid Fatahillah. Beliau bersedia," ujarnya.

Ihwal rencana tabligh akbar, Sandiaga mengatakan pemerintah DKI baru berkomunikasi dengan pengurus Masjid Hasyim Asyari hari ini. Dia juga baru berkoordinasi dengan Biro Pendidikan Mental dan Spiritual DKI Jakarta.

Sandiaga berujar, dia bersedia menjadi mediator sebab tak ingin ada perpecahan antarpihak. "Ini saatnya kita untuk saling mempersatukan. Janganlah kita mengkafir-kafirkan dan membiarkan ada pecah belah sebelum masuk bulan suci Ramadan," ujarnya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | IMAM HAMDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus