Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Untung Rugi Menjadikan Teman sebagai Rekan Bisnis

Salah satu keuntungan berbisnis dengan teman adalah Anda dapat menghabiskan waktu dengan seseorang yang Anda sukai, hormati, dan kagumi. Ruginya?

9 Agustus 2019 | 23.05 WIB

Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi teman wanita. Unsplash/Trung Thanh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ingin berbisnis dengan teman sendiri? Tak ada salahnya mencoba. Banyak cerita sukses rekan bisnis yang awalnya berteman baik. Contohnya, sesama teman yang cinta mode berhasil membuat lini pakaian. Ada pula para ibu muda yang berbisnis camilan sehat untuk referensi ibu muda lainnya. Tapi sebelum memulai, Anda harus memikirkan untung ruginya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

NicoleZangara, LCSW, penulis buku Surviving Female Friendships: The Good, The Bad, and The Ugly, mengatakan, salah satu keuntungan berbisnis dengan sahabat Anda bahwa Anda dapat menghabiskan waktu dengan seseorang yang Anda sukai, hormati, dan kagumi.

“Itu bisa membuat pekerjaan menjadi jauh lebih menyenangkan. Namun, bukan rahasia lagi bahwa memadukan persahabatan dengan keuangan dapat berisiko,” ucap Nicole di laman Her Money.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kualitas teman baik tidak selalu cocok dengan kualitas sebagai rekan bisnis. Kecenderungan teman Anda untuk terlambat, misalnya, mungkin baik-baik saja karena alasan kelelahan. Tetapi kebiasaan ini bisa sangat membuat frustrasi ketika hal yang sama terjadi dengan pertemuan bisnis yang penting.

Amy Creel tahu betapa pentingnya untuk membuat keputusan tanpa emosi tentang dengan siapa Anda berbisnis. Dia meluncurkan Smart Mom LLC dengan sahabatnya yang berujung memiliki masalah besar - sampai akhirnya ia membuat temannya keluar dari bisnis.

“Tidak cukup untuk menjadi teman, bahkan sahabat,” katanya. “Anda perlu tahu apakah Anda kompatibel dengan bisnis - seperti bepergian dengan seseorang. Anda bisa menjadi teman baik, tetapi belum tentu jadi partner bisnis di tengah kesulitan.”

Dia menyarankan untuk bertanya pada diri sendiri hal-hal berikut ini. Apakah Anda memiliki etos kerja yang sama? Tujuan yang sama? Apakah Anda pernah mengalami konflik sebelumnya?

"Gali lebih dalam untuk jawaban, jangan biarkan diri Anda terjebak dalam kesenangan atau kecocokan semata untuk memulai bisnis," tambahnya. "Ini akan menjadi jalan terberat yang pernah kamu lalui, jadi jujurlah dengan dirimu sendiri. Apakah ini seseorang yang bisa Anda jauhi atau lupakan, bila ada masalah terberat?"

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus