Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Warga Kampung Cibelut, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang menyebut banjir yang merendam wilayahnya disebabkan pembangunan Apartemen Serpong Garden. Lokasi apartemen itu berdampingan langsung dengan permukiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada saat hujan deras melanda Desa Cibogo, Rabu kemarin, turap aliran Kali Cibogo jebol. Akibatnya, luapan air kali membanjiri area basement apartemen dan merendam puluhan kendaraan roda empat dan roda dua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak kemarin tim Damkar Kabupaten Tangerang bersama Dinas Binamarga Kabupaten Tangerang melakukan penyedotan. Namun hingga Jumat siang, air masih menggenang di basement apartemen.
Akibat tanggul jebol itu, bukan hanya penghuni apartemen yang kebanjiran. Puluhan rumah warga Kampung Cibelut di sekitar apartemen juga terendam banjir luapan Kali Cibogo.
Warga Kampung Cibelut menuding pembangunan apartemen tersebut yang tidak memperhatikan dampak lingkungan sehingga menyebabkan banjir.
Nurhayati (42 tahun), warga Kampung Cibelut, RT 002/01 mengatakan sebelum apartemen itu dibangun, wilayah tempat tinggalnya tidak pernah dilanda banjir.
"Sebelum ada apartemen ini rumah saya engga pernah banjir. Kesini memang harusnya muara air langsung ke Cisadane. Info dari camat sudah ada saluran air ke Cisadane tapi belum saya cek," kata dia pada TEMPO, Jumat 29 Desember 2023.
Menurut Nurhayati, sempat terjadi pro dan kontra di masyarakat sejak ada pembangunan Apartemen Serpong Garden. "Tapi saya jelas menolak karena memang terdampak. Saya ga tau amdalnya gimana," ujarnya.
Sejak apartemen tersebut berdiri, setidaknya puluhan rumah warga terdampak banjir jika hujan melanda wilayah ini.
"Ada 30 rumah terdampak buat yang pinggiran. Barang saya aja ancur udah berapa kali, malah warung saya bongkar karena kerendem mulu. Boro ada kompensasi dari pengembang Serpong Garden, kagak ada," ujarnya.
Dirinya juga mengklaim telah mengadu ke beberapa pihak atas banjir yang kerap melanda wilayah ini. Namun saat ini pemerintah seperti tak acuh dengan nasib mereka. Nurhayati berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa memiliki solusi atas kejadian yang menimpa warganya.
"Udah sering ngadu, dulu lapor bupati. Waktu masih Pak Zaki, alhamdulillah ada respons. Yang sekarang belum ada. Air bisa satu meteran kalau banjir. Kemarin juga masuk kedalam rumah masuk, bisa sepinggang. Sekarang warga kalau hujan udah antisipasi mindahin elektronik. Banjir sejak ada apartemen," ujarnya.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Jumlah Pompa Sedot Banjir dari Apartemen Serpong Garden Ditambah