Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Saat Lewati Banjir, Komponen Sepeda Motor Ini Rawan Bermasalah

Penggendara harus mewaspadai sepeda motornya saat melewati genangan air atau banjir.

29 September 2017 | 18.11 WIB

Pengendara motor mogok saat melintasi banjir setinggi 60 cm Jalan Ahmad Yani, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (22/4). TEMPO/Dasril Roszandi
Perbesar
Pengendara motor mogok saat melintasi banjir setinggi 60 cm Jalan Ahmad Yani, Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (22/4). TEMPO/Dasril Roszandi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penggendara harus mewaspadai sepeda motornya saat melewati genangan air atau banjir. Mesin motor bisa mogok jika beberapa komponennya terkena air bahkan mengakibatkan kecelakaan. Baim, mekanik bengkel RI Matic, beberapa komponen di mesin serta kelistrikan di motor yang relatif terbuka dibanding mobil menjadi pemantik masalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Mulai dari busi, karburator, hingga soket koil rawan terkena air. Belum lagi rantai dan gir,” kata Baim di Jalan Pondok Kopi Raya Blok F4 No 5, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat 29 September 2017.

Baca:Tips Mengatasi Mesin Sepeda Motor Mogok Saat Melewati Genangan Air

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oleh karena itu, mengantisipasi masalah serta mengetahui cara mengatasi persoalan bila risiko itu terjadi adalah hal yang wajib dilakukan pemilik motor. Lantas apa saja komponen motor yang rawan bermasalah di saat hujan mengguyur? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut penjelasan Baim.

1. Cop dan kabel busi.

Posisi busi yang relatif rendah dan berada di sisi samping blok mesin sangat rawan terciprat air kala pengendara melibas genangan air atau arus banjir. Walhasil, cop atau karet penutup busi itu cepat aus.

Secara teori, apapun yang berhawa panas kemudian kena air akan bereaksi secara kimiawi sehingga ikatan molekulnya terurai. “Sehingga kalau benda itu berasal dari plastik atau karet akan retak, berubah bentuk, atau bahkan pecah,” ujar Baim.

Bila pecah atau retak, cipratan air bisa masuk ke busi. Bila peranti itu basah, maka motor akan mogok. Begitu pun dengan kabel busi yang rawan terkena air. Oleh karena itu, pastikan cop, kabel, serta busi dalam kondisi prima selama musim hujan berlangsung.

2. Tutup skep dan karburator

Komponen lain yang rawan terkena air saat motor melibas genangan air hujan adalah tutup skep atau biasa disebut kabel gas. Meski hanya kecil, bila di sekeliling tutup kabel gas itu terdapat celah akan memberi akses air untuk masuk ke karburator.

Walhasil, bensin pun tercampur air dan ketika dikirim ke ruang bakar mesin bahan bakar itu tidak akan mudah terbakar. Akibatnya motor mogok.

Cara untuk mengatasi persoalan ini, Anda harus membongkar karburator. Pertama, tutup keran bensin dari tangki ke karburator.

Setelah itu, buka tutup skep dengan tangan. Kemudian, buka sambungan karburator ke saringan udara dan leher angsa. Langkah selanjutnya, buka empat sekrup rumah pelampung yang berada di bagian bawah dan buang bensin yang tercampur air.

“Kemudian bersihkan dan keringkan karburator dengan kompresor, bila tidak ada tiup dengan kencang berkali-kali. Setelah kering kembali pasang,” papar Baim.

Namun, sebelum persoalan itu terjadi sebaiknya dicegah. Caranya, pastikan tidak ada kebocoran di karburator. Begitu pula dengan tutup skep. Agar tutup itu kedap air bila terpaksa melibas genangan air, olesi dengan grease atau sealer secukupnya.

3. Soket koil

Pada saat motor melibas genangan atau melaju di tengah guyuran hujan, satu soket kabel, khususnya kabel positif, rawan terkena air. Bila air masuk ke sambungan kabel, maka motor akan mogok.

Bila itu terjadi, lepaslah sambungan atau soket tersebut. Kemudian tiup atau semprot dengan angin kompresor dan lap hingga bersih dan kering. Bila ingin aman, sebaiknya dilapisi lagi soket itu dengan isolasi yang kedap air.

4. Capasitor Discharge Ignition (CDI)

Peranti ini biasa disebut sebagai jantung dari sebuah motor. Pasalnya, CDI berperan penting dalam mengatur waktu pengapian dari proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar mesin.

Ia sangat sensitif dengan air. Sehingga, bila komponen itu rusak atau tak berfungsi karena soketnya terkena air, maka bisa dipastikan motor mogok. Bila itu terjadi, cara mengatasinya lepaskan soket dari CDI.

Setelah itu, semprot bagian dalam soket dengan menggunakan cairan penetral dan keringkan. Cairan itu banyak dijual di toko onderdil dalam kemasan kaleng dan cara penggunaannya disemprotkan (spray). Agar masalah itu tak terjadi, olesi soket CDI dengan sealer atau grease agar kedap air.

5. Rantai

Komponen lainnya yang juga rawan bermasalah saat motor digunakan selama musim hujan adalah rantai dan gir. Pasalnya, di saat hujan mengguyur deras dan terjadi kubangan air di jalan, umumnya para pengendara motor tidak mengetahui persis jalan yang tak berlubang.

Sehingga, mereka asal libas saja, meski jalanan berlubang. Pada saat itulah, setelan rantai roda juga mengendur. Bila tak segera dibenahi, lama kelamaan rantai yang kendur akan bekerja ekstra keras kala pengendara menarik tuas gas.

“Akibatnya rantai seperti dientak-entak. Akibat yang paling ekstrem rantai putus. Bila itu terjadi di tengah perjalanan Anda akan repot,” sebut Baim.

6. Gir dan pelek

Seiring dengan kendurnya rantai dan tak segera dibenahi, mata gir juga akan terkena dampaknya. Karena entakan rantai sejalan dengan tarikan gas oleh pengendara, rantai seolah dientak. Padahal, saat itu posisi rantai terhadap mata gir tak tepat karena rantai kendur.

“Akibatnya ujung mata gir banyak tergerus akibat gesekan antar peranti dari bahan logam itu. Gir pun aus. Bila itu terjadi, maka rantai mudah lepas atau los dan Anda pun repot dibuatnya,” terang Baim

Masih di bagian roda sepeda motor, akibat yang banyak terjadi karena pengendara asal libas lintasan adalah pelek yang bengkok atau speleng. Meski tingkat kebengkokan tersebut masih relatif kecil, namun akan berpengaruh pada kenyamanan dan kestabilan berkendara.

Bila tak stabil, maka risiko kecelakaan mengintai Anda. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, periksa rantai dan gir sepeda motor Anda sebelum melakukan perjalanan. Kencangkan rantai dengan tingkat ketegangan standar atau tidak terlalu tegang dan tidak terlalu kendur. Kemudian lumasi rantai dan gir dengan grease.

GRANDY AJI

Eko Ari Wibowo

Lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret. Bergabung dengan Tempo sejak 2005. Kini menulis tentang isu politik, kesra dan pendidikan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus