Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah video beredar dengan narasi bahwa majalah Tempo menulis laporan soal produksi dan peredaran Roti Aoka yang dijadikan alat pembunuhan massal oleh Cina. Video itu memperlihatkan seorang pria yang menjelaskan kontroversi peredaran Roti Aoka dan Okko yang meresahkan produsen roti rumahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di WhatsApp serta akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, narasi pendamping dalam video itu menyebut bahwa Majalah Tempo memberitakan rencana komunis Cina untuk melakukan pembunuhan massal, salah satunya melalui Roti Aoka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut bunyi narasi selengkapnya: “Astaghfirullah, hati2 dg keluarga kita. Pembunuhan Massal Terencana Pasti Mati. Cara mudah membasmi rakyat miskin Indonesia. Ini sdh sesuai dg rencana Komunis spt yg diberitakan oleh Majalah TEMPO...viralkan demi menyelamatkan masyarakat kita…
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Roti Aoka yang beredar di warung-warung kecil adalah alat pembunuh massal yang menyasar rakyat miskin Indonesia?
PEMERIKSAAN FAKTA
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa Majalah Tempo tidak pernah memberitakan tentang rencana Cina melakukan pembunuhan massal melalui Roti Aoka.
Majalah Tempo edisi Minggu, 21 Juli 2024, memang memberitakan dugaan dicampurnya sodium dehydroacetate ke dalam bahan pembuatan Roti Aoka dan Roti Okko. Hal itu didukung fakta bahwa roti tersebut mampu bertahan selama berbulan-bulan di toko. Sodium dehydroacetate senyawa kimia yang biasanya digunakan untuk mengawetkan atau memperpanjang masa simpan produk kosmetik.
Codex Alimentarius, lembaga internasional yang mengatur penggunaan zat aditif belum mengatur penggunaan sodium tersebut. Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum memasukkan sodium tersebut dalam daftar yang boleh dicampur dalam makanan yang diedarkan.
Dilansir CNNIndonesia.com, BPOM menanggapi kontroversi tersebut dengan menguji ulang produk tersebut, lalu menyimpulkan Roti Okko diproduksi tanpa memenuhi standar kesehatan, sehingga harus ditarik dan dimusnahkan oleh produsennya. Sementara Roti Aoka dinyatakan aman dikonsumsi, sehingga boleh terus diedarkan.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Setri Yasra, juga sesungguhnya telah menjelaskan pihaknya tidak pernah menerbitkan berita agenda rahasia kelompok komunis Cina terhadap rakyat Indonesia.
“Ini hoaks dibuat orang jahat dengan menggunakan nama Tempo (yang) semakin tidak bermutu, dan mendekati brutal. Tempo tidak pernah mengeluarkan liputan, artikel, opini, ceramah, dan penelitian soal tersebut,” kata Setri dalam artikel cek fakta Tempo.
Dia mengimbau masyarakat tidak sembarangan mengutip atau mencatut berita Tempo, lantaran pencatutan secara keliru dapat menimbulkan fitnah pada media, merusak kredibilitas, dan mengganggu kebebasan pers.
“Mengutip (harus) dengan menyampaikan informasi sebenarnya. Tidak boleh memotong, menginterpretasikan (secara keliru/menyesatkan), dan mesti minta izin. Ada hak cipta dalam semua produk jurnalistik Tempo,” kata Setri lagi.
Sementara terkait video yang disertakan, memperlihatkan seorang pria yang menjelaskan kontroversi peredaran Roti Aoka, yang diduga menggunakan bahan pengawet kosmetik. Video sesungguhnya merupakan konten dari akun Pecah Telur di Facebook.
Konten tersebut juga menggunakan istilah roti rakyat karena harganya yang murah dan dijual di toko-toko kecil. Sesungguhnya konten itu tidak mengatakan Roti Aoka sebagai alat pembunuhan massal rakyat kecil di Indonesia oleh Pemerintah Cina.
Kemudian di bagian akhir video yang beredar, termasuk yang diunggah akun Pecah Telur, memperlihatkan proses pembuatan roti yang tidak higienis. Salah satunya adonan telur diaduk menggunakan tangan yang masuk sampai di atas sikunya.
Namun, sesungguhnya hal itu tidak berkaitan dengan Roti Aoka yang menjadi kontroversi pada tahun 2024. Video itu telah beredar sejak tahun 2023, salah satunya di website Dream.co.id yang diklaim memperlihatkan salah satu produsen roti di India.
KESIMPULAN
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Majalah Tempo memberitakan Cina menggunakan Roti Aoka untuk melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat Indonesia adalah keliru.
Majalah Tempo memberitakan dugaan kandungan zat berbahaya dalam produk Roti Aoka dan Okko dalam edisi Minggu, 21 Juli 2024. Namun media tersebut tidak menyatakan roti itu digunakan untuk melakukan pembunuhan massal.
TIM CEK FAKTA TEMPO
** Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]