Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana Apakah Google maupun Apple mengaburkan wajah dan plat nomor kendaraan dan data pribadi potensial lainnya dari gambar petanya adalah sebuah langkah penting untuk melindungi kerahasiaan penggunanya. Prosedur ini menjadikan keduanya mendapat apresiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam era modern yang AI-driven, tidak mengejutkan kalau mungkin ada solusi lebih baik dan elegan untuk langkah atau prosedur itu. Teknologi Deep Natural Anonymization 2.0 milik startup Jerman, Brighter AI, misalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brighter AI menjanjikan dicapainya anonimitas data dan wajah dari gambar-gambar lewat modifikasi AI daripada membuatnya blur. Hasilnya, penampakan yang lebih alami dan langsung menjadikan teknik blurring primitif.
Menurut sumber-sumber di kalangan industri, Apple berencana mengakuisisi Brighter AI dan menggunakan teknologi modifikasi itu dalam produknya. Headset Vision Pro VR/AR mungkin yang pertama diuntungkan oleh Teknologi Deep Natural Anonymization itu.
Sebuah keputusan yang sepintas agak membingungkan pada awalnya, tapi kelihatannya Apple dikabarkan cemas kalau Vision Pro bakal melahirkan masalah privasi yang berbeda. Dasarnya, Apple percaya akan lebih mudah menangkap video dan gambar secara terang-terangan dengan sebuah Vision Pro--jauh melampaui dengan sebuah ponsel.
Meski begitu, teknologi anonimisasi AI bisa jadi berguna untuk kepentingan yang lebih luas, tak hanya untuk Vision Pro. Bahkan Apple juga dapat menggunakannya untuk 'de-blur' gambar pada peta dan membuatnya lebih nyaman dilihat.
GSM ARENA
Pilihan Editor: Alumni ITB Bicara Beda Tunggakan Uang Kuliah Dulu dan Sekarang