Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Benarkah Teknologi MicroLED Lebih Canggih dari LED dan OLED?

MicroLED memiliki rasio kontras 1.000.000:1 dan dapat jauh lebih terang daripada layar OLED hingga 30 kali.

5 Agustus 2023 | 10.11 WIB

Teknologi canggih adalah daya tarik besar bagi pengunjung di Pameran Elektronik Konsumen (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat.
Perbesar
Teknologi canggih adalah daya tarik besar bagi pengunjung di Pameran Elektronik Konsumen (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - MicroLED adalah teknologi display yang mengandalkan LED kecil untuk membuat piksel individual. Ini memungkinkan layar untuk mencapai rasio kontras dan tingkat kecerahan yang sangat tinggi, serta sudut pandang lebih lebar. layar MicroLED juga sangat hemat energi, yang menjadikannya teknologi yang menjanjikan untuk TV masa depan dan layar lainnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meski masih dalam tahap pengembangan, MicroLED berpotensi mengubah industri layar elektronik. Ini akan jadi pesaing dari layar OLED yang saat ini merupakan teknologi tampilan tercanggih yang tersedia di pasar.

Mengutip Gadgets Now, layar MicroLED dapat mencapai tingkat kecerahan yang jauh lebih tinggi daripada layar OLED, yang menjadikannya ideal untuk konten HDR. Layar memiliki sudut pandang yang lebih lebar daripada layar OLED, yang berarti gambar terlihat bagus dari hampir lebih banyak sudut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kecerahan tidak hanya penting untuk menentukan seberapa bagus sebuah gambar, tetapi juga penting untuk keefektifan konten HDR. MicroLED memiliki rasio kontras 1.000.000:1 dan dapat jauh lebih terang daripada layar OLED hingga 30 kali.

Ini dapat terjadi karena bahan anorganik, yakni gallium nitrida yang digunakan dalam tampilan MicroLED. Bahan ini memungkinkan masing-masing sumber LED RGB menjadi lebih terang untuk periode yang lebih lama. 

Bahan organik di panel OLED berkurang jika layar terlalu terang terlalu lama. Sebaliknya, bahan anorganik memiliki umur keseluruhan yang lebih lama.

Layar MicroLED masih relatif mahal untuk diproduksi. Karena itu belum tersedia secara luas. Tampilan MicroLED juga sulit untuk ditingkatkan ke ukuran besar. 

Ini karena LED individu harus sangat kecil, yang membuatnya sulit untuk membuat panel besar. Tampilan MicroLED terkadang dapat mengalami masalah keseragaman warna, yang berarti warna mungkin tidak konsisten di seluruh panel.

TV MicroLED sendiri sudah beberapa kali hadir di pasaran. Samsung pertama kali merilis TV MicroLED pada 2018, tetapi hanya tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Pada 2022, Samsung merilis jajaran TV MicroLED baru yang tersedia lebih luas. TV tersedia dalam ukuran mulai dari 110 inci hingga 198 inci. 

Samsung meluncurkan TV 4K 'The Wall' 146 inci di CES 2018 dan dilanjutkn dengan peluncuran The Wall Professional yang khusus untuk instalasi industri. Kemudian, pada 2019, Samsung meluncurkan versi 219 inci dan pada 2022 perusahaan memamerkan panel 8K 120Hz 1000 inci.

Raksasa teknologi Korea Selatan itu juga meluncurkan versi 4K 75 inci untuk konsumen rumahan tetapi harganya masih mahal. Perusahaan juga memiliki rencana untuk mengumumkan versi baru pada 2020-21, tetapi belum ada pembaruan mengenai rencana tersebut.

LG juga pernah meluncurkan TV MicroLED berukuran 175 inci di IFA 2018, tetapi tidak ada pembaruan tentang ketersediaan TV dan perusahaan tampaknya telah mengalihkan fokusnya ke TV OLED.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus