Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp akan meluncurkan fitur obrolan suara berbasis kecerdasan buatan atau AI untuk android dalam waktu dekat. Teknologi chatbot itu bakal menghadirkan suara dari tokoh terkenal dan tersedia dalam berbagai aksen bahasa Inggris. Fitur AI yang dikembangkan Meta, induk WhatsApp, diharapkan bisa memberikan pengalaman unik bagi para pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari sejumlah bocoran yang beredar sebelumnya, fitur chatbot AI pada WhatsApp digadang-gadang akan memiliki sepuluh suara berbeda. Sama halnya dengan chatbot tersebut, sepuluh suara ini masih dalam pengembangan versi beta. Dalam masa pengujian, fitur ini hanya dipakai terbatas oleh sekelompok pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga suara yang dipakai kabarnya akan memilki aksen Inggris Raya. Ada pula dua opsi suara dengan aksen Amerika. Belum ada kejelasan soal gender maupun aksen negara mana yang akan dihadirkan oleh WhatsApp. Namun, penyedia perpesanan instan itu dirumorkan akan menyisipkan 4 opsi suara AI yang meniru figur terkenal, mulai dari pemengaruh atau influencer, hingga selebriti.
Nantinya pengguna bisa memilih suara chatbot AI sesuai selera masing-masing. Pilihan pengguna tergantung aksen yang akrab digunakan sehari-hari, atau bisa juga berdasarkan suara dari tokoh populer yang dikagumi.
Pengadaan suara tokoh terkenal sejalan dengan tujuan WhatsApp yang ingin memberikan pengalaman menarik bagi konsumennya. Namun, dalam periode pengembangan, suara chatbot AI WhatsApp hanya tersedia dalam versi Bahasa Inggris.
Bila merujuk situs WABetaInfo, fitur suara AI WhatsApp akan tersedia pada versi beta 2.24.19.32. Skema chatbot dibuat untuk memudahkan pengguna WhatsApp yang ingin mencari informasi tanpa harus pergi ke peramban web atau situs Google. Fitur AI ini bakal diaktifkan melalui pembaharuan WhatsApp berikutnya.
Inovasi pesan komunikasi chatbots AI yang berkiblat pada selebritis, influencer, bahkan tokoh terkenal sebenarnya bukan hal baru. Teknologi ini sudah diterapkan pada Messenger, layanan Meta lainnya.
Bayu Mentari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: 18 Gempa Beruntun di Berau Kaltim, BMKG: Mirip Insiden pada 1921