Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Google, produsen teknologi asal Amerika Serikat (AS) akan menggabungkan tim yang mengerjakan produk Google Maps dan Waze untuk alasan efisiensi. Adapun saat ini perusahaan teknologi di dunia sedang menghadapi tech winter yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari TechCrunch, merger atau penggabungan dikabarkan akan dilakukan Google untuk menghemat biaya atau efisiensi. Waze sebelumnya sudah diakusisi oleh Goggle sejak 2013. Google pun menekankan akan tetap memisahkan aplikasi Google Maps dan Waze. Adapun, tim Waze yang terdiri dari 500 karyawan akan berada di bawah organisasi Geo Google, yang mengawasi Maps, Earth, dan Street View.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menariknya, setelah adanya merger ini, CEO Waze Neha Parikh dikabarkan akan meninggalkan perannya. Google juga mengatakan tidak mengharapkan PHK sebagai bagian dari reorganisasi. Dilansir dari Endgadget, Waze dan Maps telah berbagi fitur sejak Google mengakuisisi Waze seharga US$1,1 miliar atau senilai Rp17 triliun pada 2013.
Data lalu lintas Waze mulai muncul di Maps tak lama setelah akuisisi, dengan batas kecepatan, lokasi radar, dan fitur lainnya yang akan hadir kemudian. Sebagai imbalannya, Waze mendapat manfaat dari pengetahuan Google dalam pencarian.
Baca juga: 7 Beasiswa Google untuk Perempuan
Google Federal Trade Commission (FTC) meluncurkan penyelidikan antimonopoli tak lama setelah akuisisi, dan pada saat itu, Google mengatakan akan mempertahankan Waze sebagai unit terpisah. Sudah sembilan tahun sejak akusisi, tetapi menurut mantan CEO Noam Bardin, Waze belum sepenuhnya mandiri.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.