Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Indonesia Game Festival atau IGF 2024 menjadi ajang unjuk kemampuan para pengembang game lokal. Berlangsung tiga hari, sejak Jumat 6 Desember 2024, festival ini juga dimanfaatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kini terbagi menjadi tiga kementerian) untuk menampilkan berbagai game hasil karya siswa dan mahasiswa di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di booth Kemendikbud terdapat empat institusi pendidikan yang berpartisipasi, yakni SMK Wikrama Bogor, SMK Raden Umar Said Kudus (SMK RUS Kudus), Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta, dan Politeknik Negeri Jakarta. Keikutsertaan mereka difasilitasi oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitrasdudi), sebagai bagian dari dukungan pemerintah dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi kreatif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SMK Wikrama Bogor, salah satu peserta, menampilkan dua game buatan siswa-siswinya. Game pertama, Safety Champions, merupakan game berbasis mobile yang dirancang untuk memberikan edukasi tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH). Dalam game ini, pemain dapat mempelajari berbagai rambu K3LH hingga memahami bahaya radiasi di tempat kerja.
Adapun game kedua, Save the Earth: Trash Cat 2, yang berbasis PC, mengusung tema lingkungan. Game ini menghadirkan karakter kucing sebagai pahlawan yang melawan dampak negatif dari perilaku membuang sampah sembarangan. Pemain diajak memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti organik dan anorganik, serta belajar cara daur ulang yang benar.
“Jadi game-nya ini pemain diminta untuk memilah sampah. Kemudian bisa diolah juga. Nanti hasilnya seperti apa,” kata Muslih, perwakilan yang menjaga booth SMK Wikrama Bogor, ditemui di ICE BSD Hall 3a, Tangerang, Jumat, 6 Desember 2024.
Dia menyebut game ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang lingkungan. “Dengan game seperti ini, kami harap anak-anak bisa belajar lebih mudah sambil bermain,” tuturnya.
Muslih memastikan semua game dibuat oleh siswa Wikrama. Menurutnya, setiap permainan dirancang oleh tim yang berisi empat siswa sebagai bagian dari Program Pengembangan Perangkat Lunak dan Game (PPLG) yang ada di sekolahnya.
IGF 2024 yang berlangsung hingga Ahad, 8 Desember 2024, ini memberikan peluang bagi pengunjung untuk mencoba langsung berbagai game lokal yang inovatif secara gratis. Festival ini juga menjadi wadah bagi para pengembang game untuk berbagi pengalaman dan menunjukkan karya mereka kepada publik.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar (tengah) bersama jajaran perwakilan asosiasi/perusahaan game dalam acara pembukaan Indonesia Game Festival (IGF) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Jumat, 6 Desember 2024. TEMPO/Defara
Di booth Kementerian Perindustrian, misalnya, ada berbagai developer game lokal di bawah naungan kementerian tersebut yang juga menunjukkan unjuk karya. Beberapa di antaranya, yakni Interna Studio, Nexvel Entertainment, Trilogi Inovasi, SLAB, dan GIT.
Kemudian, ada area bernama Local Game Pavilion, yang terdiri dari Bara Games, Inngames Studio, Ikan Asin Production, Gold Lime Studio, dan lain sebagainya.
Mutia, salah satu pengujung yang ditemui Tempo, mengaku tertarik setelah melihat beragam game yang dipamerkan di ajang IGF 2024. Dia bahkan telah mencoba beberapa game lokal, seperti di booth Ikan Asin Production dan Trilogi Inovasi.
“Karakternya lucu, jalan ceritanya juga beda-beda. Jadi tertarik mau coba game-game lainnya,” kata dia sambil menambahkan, “Setelah mencoba main kita juga bisa dapat merchandise seperti key ring atau stiker.”