Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Vokasi UI Adopsi eSports dalam Kurikulum, Bermain Game jadi Peluang Karir

Vokasi UI membuka peluang pendidikan bidang eSports ke dalam kampus. Olahraga elektronik bisa menjadi jalur karir resmi.

24 September 2024 | 22.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Indonesia (UI) membuka lebar peluang masuknya eSports dalam kurikulum vokasi. Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, mengatakan passion atau antusiasme mahasiswa yang gemar bermain game sebaiknya diarahkan ke jalur yang lebih positif dan produktif. Program studi Produksi Media menjadi salah satu unit vokasi di UI yang menyediakan peluang bagi para penggemar olahraga elektronik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Langkah inovatif pun diambil dengan memasukkan eSports sebagai salah satu peminatan dalam kurikulumnya (prodi Produksi Media)," ujar Padang melalui keterangan tertulis, Selasa, 24 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Padang, kurikulum yang ditawarkan bersifat dinamis dan selalu diperbarui sesuai kebutuhan industri. Terlebih, eSports sudah diakui sebagai salah satu cabang olahraga oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, bahkan dilombakan dalam Pekan Olahraga Nasional XXI 2024.

Tim vokasi UI juga berniat mengembangkan ilmu baru dan peluang karir di bidang eSports. "Karier di berbagai bidang, seperti manajemen pemain, pengelolaan turnamen, shoutcasting, dan manajemen produksi akan semakin terbuka lebar," tutur Padang.

Untuk menambah wawasan mahasiswa, UI sempat mengadakan talkshow ihwal potensi eSports sebagai peluang karir pada pertengahan September 2024. Agenda itu dihadiri praktisi dari EVOS. organisasi eSports seantero Asia Tenggara. Ada juga pemain profesional eSports yang berbagi pengalaman, serta akademisi.

 Performance Lead EVOS eSports, Aufa Bassam, salah satu pembicara dalam talkshow tersebut, mengatakan olahraga digital itu membutuhkan keselarasan visi dan misi antara pemain dan tim pelatih. Selain teknik, pemain eSports dituntut memiliki keterampilan pelengkap, mulai dari penceritaan atau storytelling, pengambilan keputusan, serta komunikasi yang baik.

"Industri ini semakin sustain (berkelanjutan), terutama dengan adanya jaringan sosial yang kuat di antara para pemain," kata Aufa.

Regi Marviola, pemain profesional eSports dari EVOS, juga menekankan soal pentngnya menjaga semangat dan minat bermain. “Salah satu caranya adalah mencari hiburan di luar game untuk menyegarkan pikiran,” ujar pemain yang biasa dipanggil Fluffy tersebut.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus