Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Inovasi Meteran Air Prabayar dari BRIN dan Telkom University Akan Diuji Coba di Karawang

Inovasi sistem meteran air prabayar yang berbasis Internet of Things (IoT) segera memasuki tahap uji coba pada tahun ini.

28 Mei 2024 | 22.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Inovasi sistem meteran air prabayar yang berbasis Internet of Things (IoT). FOTO/Telkom University

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi sistem meteran air prabayar yang berbasis Internet of Things (IoT) segera memasuki tahap uji coba pada tahun ini. Sebanyak lima lokasi akan ditentukan melibatkan PT Multi Instrumentasi sebagai produsen meteran air terbesar di Indonesia yang berlokasi di Cinambo, Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti di Pusat Riset Mekatronika Cerdas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hanif Fakhrurroja, mengungkap itu dikutip dari siaran pers BRIN, Selasa, 28 Mei 2024. Hanif bersama peneliti dari Telkom University, disokong hibah pendanaan dari Matching Fund Kedaireka 2023, mengembangkan sistem meteran air prabayar itu menggunakan token Standard Transfer Specification (STS) berbasis IoT. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Hanif, PT Multi Instrumentasi telah menghubungi salah satu perumahan dinas BUMN di daerah Karawang untuk pemasangan smart water meter itu di pipa-pipa distribusi dan pipa-pipa perumahan. "Penggunaan sistem token ini mempermudah manajemen di perusahaan BUMN untuk mengelola efisiensi air di perumahan pegawai sehingga tidak terjadi pemborosan," kata Hanif.

Hanif menjelaskan meteran air cerdas yang dikembangkannya menggabungkan IoT dengan beberapa teknologi dari Telkom Indonesia. Hasil akhirnya memungkinkan pengawasan meteran air secara real time dengan akurasi lebih tinggi dibandingkan teknologi konvensional.

"Produk inovasi ini juga dikembangkan bersama mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) PT Multi Instrumentasi, bertujuan menurunkan angka volume air tak berekening (non-revenue water) akibat pembacaan meter manual," kata Hanif. 

Perihal inovasinya, kata Hanif, bentuk dari pengembangan lanjutan dari reka cipta pada program Matching Fund Kedaireka sebelumnya. Dengan memanfaatkan automated water meter reading berbasis IoT, dia berharap untuk tahun ini bisa mengembangkan kerangka lebih lanjut supaya bisa diterapkan ke PDAM dan segera diimplementasikan ke pelanggan.

"Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University akan menghitung kelayakan investasi sehingga mempermudah PDAM dalam perencanaan pengadaan prepaid water meter ini," tuturnya menambahkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus