Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukabumi - Truk trailer nyaris masuk jurang di jalan alternatif Palabuhanratu-Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sopirnya mengaku mengikuti petunjuk dan tuntunan dari Google Maps. Tempo.co mencatat setidaknya ada dua kejadian serupa ini sebelumnya, sepanjang tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa terkini terjadi pada Rabu 9 November 2022. Lokasi tepatnya di tanjakan Cisarakan, Kecamatan Palabuhanratu, dan dialami truk dengan nomor polisi B 9098 BEV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sopirnya Amin (45) tidak mengenal lokasi kemudian mencoba aplikasi google maps dan ternyata diarahkan ke jalur alternatif Palabuhanratu-Cikidang yang merupakan jalur tidak diperuntukkan untuk kendaraan besar," kata Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Sukabumi, Inspektur Dua M. Yanuar Fajar, di Sukabumi, Rabu.
Amin membawa truknya dari Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, hendak menuju wilayah Bogor, Jawa Barat. Namun saat memasuki wilayah Kabupaten Sukabumi ia mengaku tidak mengenal jalan lalu berinisiatif memanfaatkan aplikasi Google Maps untuk mencari panduan dan petunjuk arah.
Awalnya jalan yang dilalui tidak ekstrem namun saat di perempatan lampu merah diarahkan ke atas (jalur alternatif Palabuhanratu-Cikidang). Amin mengakui sempat terkejut karena jalannya menanjak dan terdapat tikungan tajam.
Saat tiba di Tanjakan Cisarakan, di Desa Buniwangi Kecamatan Palabuhanratu, truk yang dikendarainya tidak kuat menanjak dan sempat beberapa kali mundur, nyaris masuk jurang. Ia pun mencoba memutar arah namun tidak berhasil akhirnya truk trailer malah melintang di tengah jalan.
"Alhamdulillah truk sudah kami evakuasi dan arus lalu lintas di Jalur Alternatif Palabuhanratu-Cikidang sudah kembali lancar," kata Yanuar.
Ia mengimbau kepada pengendara yang hendak ke wilayah Sukabumi maupun Bogor dari arah Palabuhanratu untuk memperhatikan rambu dan petunjuk arah. Selain itu, kendaraan yang kondisinya tidak prima diimbau untuk tidak melewati jalur alternatif Palabuhanratu-Cikidang.
"Rawan kecelakaan karena jalur tersebut terdapat banyak tanjakan ekstrem, tikungan dan turunan yang curam," katanya.
Sebelumnya, pada Maret lalu, sebuah truk kontainer juga terjebak di jalan kampung di Yogyakarta setelah mengikuti Google Maps. Saat itu malam hari dan lokasinya di Dusun Mrincingan, Kalurahan Margomulyo, Seyegan, Sleman.
Pada Februari, truk pembawa batu dari Gunung Sindur, Bogor, terperosok ke kali di Sawangan, Depok, juga karena sopir mengaku diarahkan Google Maps. Di kejadian ini, warga setempat telah memperingatkan truk bahwa jalan sempit dan curam namun sopir nekat karena tidak mungkin memutar balik arah kendaraannya.