Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Mengenal Hackathon, Festival Kolaborasi Para Programmer Digital

Hackathon menjadi sarana dalam mengembangkan kemampuan dan bakat pengembang dalam pemrograman komputer. Juga sering dikenal sebagai pekan retas.

1 Juni 2022 | 18.25 WIB

Suasana hackathon "masa depan media digital" yg diadakan Tempo dan Microsoft di Hotel Ritz Carlton,  Pacific Place, Jakarta, 26 Mei 2016. TEMPO/Wahyu Dyatmika
Perbesar
Suasana hackathon "masa depan media digital" yg diadakan Tempo dan Microsoft di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, 26 Mei 2016. TEMPO/Wahyu Dyatmika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang awam mungkin tidak terlalu familiar dengan istilah hackathon. Atau hanya mengetahui tentang suku kata pertamanya, hack. Mengutip dari Rasmussen.edu, hackathon adalah acara yang mengumpulkan para programmer perangkat lunak untuk berkolaborasi dan mengerjakan suatu proyek dalam waktu yang singkat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski berasal dari kata hack, hackathon bukan acara yang berkaitan dengan meretas sebuah sistem. Melainkan mewadahi para programmer untuk mengembangkan skill mereka. Biasanya hackathon ini diselenggarakan oleh perusahaan atau organisasi yang berbasis teknologi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hackathon biasanya dilakukan dalam waktu singkat, biasanya satu proyek dilakukan dalam waktu 24 jam di akhir pekan. Peserta dari hackathon melakukan acara ini tanpa tidur karena tak jarang pekan retas ini menggunakan konsep kompetisi. Seperti kompetisi membuat prototipe aplikasi perangkat lunak berupa web maupun aplikasi. 

Tak hanya dapat merancang dan berkolaborasi dengan programmer lain, dalam hackathon juga dapat memberi kepuasan pada pesertanya untuk menciptakan produk selama hackathon. Peserta juga akan mempresentasikan hasil karyanya, tak jarang sponsor yang biasanya dari perusahaan teknologi akan memberikan hadiah. 

Levent Gurses, penemu Movel menyebut dalam laman resmi Rasmussen University peserta hackathon dapat menemukan sesuatu yang mereka cari, baik itu teman, mentor, maupun pekerjaan. Untuk mengikuti hackathon juga tidak memerlukan gelar akademik. Dengan kata lain semua orang boleh berpartisipasi meski tidak membantu sama sekali dalam tim. Meski begitu, sebaiknya memiliki kemampuan pemrograman dasar agar dapat berkontribusi. 

Mengutip dari lama American Physiological Association, mengikuti hackathon yang berlangsung beberapa hari dapat menjadi sarana interaksi antarprogrammer yang dinamis. Hackathon juga dapat memberdayakan programmer maupun cendekiawan untuk berkontribusi dan belajar serta memfasilitasi ide maupun pengetahuan dari banyak kalangan. 

Di Indonesia, Kementerian Keuangan pernah mengadakan hackathon di 2021 lalu dalam rangka Road to Festival Hari Oeang. Dalam pekan retas ini Kemenkeu mengadakan kompetisi bagi seluruh ASN untuk mengikuti kompetisi yang terbagi dalam tiga kompetisi terpisah yaitu membuat program  mengenai Classification atau Realisasi Anggaran, Prediksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (Time Series), dan Nilai Impor BC (Regression).  Lalu ada pula Hackaton ASN Kemenkeu yang khusus untuk internal Kemenkeu dalam memanfaatkan data internal maupun eksternal untuk Kemenkeu. 

Tak hanya Kemenkeu, beberapa perusahaan swasta di Indonesia yang banyak menggunakan teknologi juga kerap mengadakan hackathon seperti Bank BRI, Hackathon Merdeka, Bank BTPN, dan Toyota 


TATA FERLIANA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus