Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Mengenal Mastodon, Media Sosial Tandingan Twitter yang Berbasis Open Source

Berbeda dari Facebook, Twitter, Reddit, dan Instagram, Mastodon platform terdesentralisasi, open source, dan bebas iklan.

20 November 2022 | 17.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo Mastodon (Mastodon)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kekhawatiran atas arah Twitter setelah diakuisisi Elon Musk, pengguna media sosial Twitter berbondong-bondong beralih ke Mastodon, platform media sosial berbasis open source yang terdesentralisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip The Guardian, Mastodon dikenal sebagai jaringan federasi, kumpulan dari ribuan jejaring sosial yang berjalan di server di seluruh dunia yang dihubungkan oleh teknologi umum Mastodon yang dikenal sebagai Fediverse.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mastodon didirikan pada 2016 oleh pengembang perangkat lunak asal Jerman, Eugen Rochko. Berbeda dari Facebook, Twitter, Reddit, dan Instagram, Mastodon platform terdesentralisasi, open source, dan bebas iklan.

Mengutip The Conversation, instance atau server pada Mastadon dikelompokkan berdasarkan topik dan lokasi, serta berdasarkan minat yang sama. Meski begitu, semua instance yang berbeda itu dapat berkomunikasi satu sama lain. Apa yang diunggah pengguna dalam instance tertentu juga dapat diakses oleh pengguna dalam instance yang berbeda.

Bahkan pengguna atau organisasi dapat memulai server mereka sendiri. Jika tidak, ada daftar server yang berfokus pada lokasi atau topik minat tertentu. Jadi, jika pengguna memilih untuk bergabung dengan Mastodon melalui server keadilan iklim, nama pengguna mereka adalah [nama]@climatejustice.social.

Begitu pula jika seseorang bergabung dengan Mastodon social, nama pengguna mereka adalah [nama]@mastodon.social. Kedua pengguna ini masih bisa saling berkomunikasi dan melihat postingan di server mereka. Admin dari setiap server dapat memutuskan pedoman moderasi konten untuk server tertentu.

Hal inilah yang membuat siapa pun dapat mengunduh, memodifikasi, dan menginstal Mastodon di server mereka sendiri. Dan pengembang platform tidak memiliki hak cipta.

Namun, jika seseorang membuat platform menggunakan kode Mastodon, mereka harus mengakui sumber kode tersebut. Platform media sosial mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Truth Social, awalnya diluncurkan dengan kode Mastodon dan menyebarkannya seolah-olah itu adalah perangkat lunak baru sampai kemudian Mastodon mengungkapnya.

Cara Kerja Moderasi Konten di Mastodon

Karena Mastodon kumpulan dari ribuan server berbeda, tak ada strategi moderasi konten tunggal untuk seluruh platform. Moderasi konten dilakukan oleh admin dari tiap server yang dapat menetapkan aturannya sendiri. Ini berarti jenis ucapan yang diizinkan di satu server mungkin tak diizinkan di server lain.

Mengutip The Indian Express, admin server juga dapat membuat daftar blokir domain mereka menjadi publik, seperti yang dimiliki oleh pendiri Mastodon, Eugen Rochko, untuk mastodon.social.

Pengguna juga dapat bermigrasi ke instance lain di Mastodon. Misalnya, pengguna tak nyaman dengan server yang tengah digunakannya karena sering menemui postingan atau konten tentang kebencian, ilegal, ekstremis dan hal negatif lainnya di server tersebut. Maka pengguna bisa berpindah ke server yang baru dan memutus hubungan dengan server yang sebelumnya. 

Pengguna yang bermigrasi dapat memilih untuk memblokir instance sebelumnya. Dalam hal ini instance baru yang mereka ikuti tak akan dapat berkomunikasi dengannya. Jika itu terjadi dalam skala besar, itu berarti bahwa pada akhirnya orang-orang yang tidak sejalan dengan beberapa pandangan ekstremis yang dibagikan oleh pengguna tertentu pada suatu contoh akan meninggalkannya.

KAKAK INDRA PURNAMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus