Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder Elon Musk menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk membeli TikTok, meskipun platform tersebut tengah menghadapi ancaman pemblokiran di Amerika Serikat. Namun, di saat yang bersamaan, Musk justru mengajukan tawaran senilai US$ 97,4 miliar atau sekitar Rp 1.591 triliun untuk mengambil alih OpenAI, perusahaan yang mengembangkan ChatGPT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musk ikut mendirikan OpenAI bersama Sam Altman pada 2015 sebagai organisasi nirlaba, tapi dia keluar sebelum perusahaan berkembang pesat. Kini dia memimpin xAI, startup kecerdasan buatan yang menjadi pesaing OpenAI. Tawaran Musk untuk membeli OpenAI diyakini akan semakin memperburuk ketegangan yang telah lama terjadi antara dirinya dan Altman, terutama terkait arah masa depan perusahaan pengembang ChatGPT itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Musk menilai OpenAI telah melenceng dari tujuan awalnya dan perlu dikembalikan ke prinsip semula. “Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan open-source yang berfokus pada keselamatan dan kebaikan seperti dulu. Kami akan memastikan itu terjadi,” kata Musk dalam pernyataannya Senin lalu, dikutip dari Reuters, Kamis, 13 Februari 2025.
Menurut laporan The Information, Altman mengatakan kepada para staf bahwa dewan perusahaan dengan tegas menolak tawaran Musk. Kepada Axios pada Selasa, 11 Februari 2025, dia juga menegaskan bahwa OpenAI tidak untuk dijual.
Sebelumnya, Musk sempat menyatakan ketidaktertarikannya untuk membeli TikTok. “Saya tidak mengajukan penawaran untuk TikTok,” kata Musk dalam forum di Jerman akhir Januari, dikutip dari Reuters, Senin. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah konferensi yang diadakan oleh Axel Springer, di mana Musk bergabung melalui video.
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya terbuka dengan kemungkinan Musk membeli TikTok jika sang miliarder menginginkannya. Namun, Musk menegaskan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk mengelola platform tersebut. “Saya tidak memiliki rencana tentang apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak menggunakan aplikasi tersebut dan tidak familiar dengan formatnya. Musk menambahkan bahwa dirinya tidak tertarik untuk mengakuisisi TikTok atau perusahaan lain secara umum. “Saya tidak terlalu bersemangat untuk mengakuisisi TikTok, saya jarang membeli perusahaan, ini sangat jarang terjadi,” ucap dia.
Menurut Musk, pendekatan bisnisnya lebih berfokus pada membangun perusahaan dari nol daripada membeli perusahaan yang sudah ada. Akuisisi besar seperti yang dia lakukan terhadap Twitter, yang kini disebut X, merupakan pengecualian.
Pilihan Editor: Cerita Siri Selamatkan Pria AS yang Stroke Hampir Tiga Hari