Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Platform Mastodon Panen Pengguna Baru, Ada Apa?

Platform Mastodon panen pengguna baru usai Twitter makin carut-marut di tangan Elon Musk sejak Oktober lalu.

25 Desember 2022 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo Mastodon (Mastodon)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Sejak diakuisisi Elon Musk pada Oktober lalu, Twitter disebut-sebut makin carut-marut dan salah satu alternatifnya, Mastodon, ketiban durian runtuh. Berbagai kebijakan kontroversial dikeluarkannya, termasuk memecat ribuan pegawai. Kini, warganet berbondong-bondong beralih ke platform alternatif Twitter, salah satunya Mastodon.

Naik Drastis

Pendiri Mastodon, Eugen Rochko mengungkapkan adanya kenaikan pengguna baru secara signifikan di platform media sosial miliknya itu. Pengguna aktif media sosial asal Jerman tersebut kini telah mencapai 1.028.362. “Itu cukup fantastis,” ungkap Rochko dikutip dari Reuters, bulan lalu. 

Tercatat semenjak CEO SpaceX dan Tesla mengambil alih Twitter, setidaknya Mastodon memperoleh hampir 500.000 pengguna baru. Meski masih kalah jauh dengan raksasa media sosial Twitter yang memiliki 238 juta pengguna aktif harian pada kuartal II tahun 2022, jumlah pengguna baru Mastodon ini mampu menggandakan basis penggunanya. 

Baca : Inilah 4 Keunggulan Mastodon Dibanding Twitter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak ingin Twitter kalah saing dengan Mastodon, Elon Musk tak tinggal diam. Baru-baru ini, dia mengeluarkan larangan bagi pengguna Twitter untuk menyertakan tautan profil mereka di jejaring media sosial lain, yakni Mastodon, Instagram, Facebook, Truth Social, Tribel, Nostr, dan Post.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apabila ada pengguna yang melanggar ketentuan tersebut, Musk menyatakan bakal mengambil tindakan tegas. “Berbagi tautan sesekali boleh-boleh saja, tetapi tidak ada lagi iklan tanpa henti dari pesaing secara gratis,” cuitnya sambil menambahkan, "Tidak ada penerbit tradisional yang mengizinkan ini dan Twitter pun tidak." 

Twitter juga bakal membekukan akun yang digunakan untuk tujuan utama mempromosikan konten di platform sosial lain. Begitu pula tak akan mengizinkan pengguna untuk menautkan ke aggregator tautan pihak ketiga, seperti Linktree atau Lnk.bio.

Melansir Cnet, Mastodon didirikan oleh pengembang perangkat lunak Jerman milik Rochko pada 2016 silam. Berbeda dengan Twitter, Facebook, Raddit, dan Instagram, ini merupakan platform terdesentralisasi, open source, dan bebas iklan. Pada prinsipnya, ini terdiri dari ribuan server atau instance berbeda yang dijalankan di seluruh dunia. 

Para pengguna Mastodon bahkan bisa memulai server mereka sendiri. Bila tidak, telah disediakan daftar server yang bisa dipilih sesuai lokasi atau topik minat tertentu. Misalkan pengguna baru memilih bergabung dengan Mastodon melalui server keadilan iklim, maka nama pengguna yang akan ditampilkan adalah [nama]@climatejustice.social.  

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Cara Buat Akun di Mastodon, Medsos Baru Tandingan Twitter

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus