Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Menteri Nadiem dan Bayar SPP Pakai Gobills, Ini Penjelasan Gojek

Kemendikbud sebut kebutuhan akan inovasi yang dibuat Gojek tak terelakkan.

19 Februari 2020 | 07.42 WIB

Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga pendiri Gojek, Nadiem Makarim masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh di masa depan atau 'TIME 100 Next'. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Perbesar
Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga pendiri Gojek, Nadiem Makarim masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh di masa depan atau 'TIME 100 Next'. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Gojek menyatakan pembayaran SPP sekolah dan biaya pendidikan lainnya melalui aplikasi Gobills tidak berkaitan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian ini kini dipimpin pendiri Gojek, Nadiem Makarim.

"Sejak awal 2019 GoPay telah menjalin kerja sama dengan 50 SMK di Jakarta Utara untuk menerapkan transaksi non-tunai melalui kode Quick Response," kata Head of Corporate Communication GoPay (Gojek) Winny Triswandhani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

GoPay, kata Winny, misalnya telah membantu Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Akhlaqiyah menjadi madrasah pertama di Indonesia yang menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sehingga dapat menerima pembayaran dari dompet digital manapun melalui satu kode QR. "Jadi inisiatif ini tidak ada kaitannya dengan Kemendikbud," ujar dia.

Selain untuk pembayaran biaya pendidikan, Gobills juga bisa digunakan membayar berbagai macam tagihan serta layanan publik lainnya. Sebagai contoh pembayaran PDAM, listrik hingga zakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pengguna aplikasi Gojek membuka fitur GoBills. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ke depan kami akan terus memperluas layanan pembayaran digital ini dan terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak yang memiliki kesamaan misi untuk meningkatkan pembayaran non-tunai di Indonesia," katanya.


Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana menyebut pembayaran SPP lewat aplikasi online sebagai bagian dari inovasi swasta yang tidak terelakkan. Dia membuka peluang untuk swasta manapun untuk bekerja sama. "Kemendikbud mendukung hal ini," katanya. 

Di kesempatan berbeda, pegiat pendidikan Profesor Arief Rahman mengatakan tren penggunaan dompet digital di sejumlah sekolah sebagai hal yang wajar dengan alasan kepraktisan. "Sistem keuangan yang ada sekarang itu adalah sistem yang sangat beragam, mulai dari pemakaian uang tunai hingga alat bayar online," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus