Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Platform meeting online, Zoom, berencana mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan model yang lebih sempurna. Perusahaan ini menginginkan AI bisa membantu menghadiri rapat online dalam bentuk avatar atau model virtual, untuk memudahkan aktivitas pengguna yang sibuk. Perjalanan Zoom dalam mengembangkan teknologi ini diasumsikan sebagai era baru dari perkembangan platform tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zoom diluncurkan sejak 2011 lalu, namun platform ini baru dikenal secara luas semenjak pandemi Covid-19 melumpuhkan dunia. Banyak karyawan diwajibkan bekerja dari rumah dan tentunya aktivitas rapat serta koordinasi dilakukan via online. Zoom menjadi salah satu aplikasi yang cukup eksis dipakai kala itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masifnya perkembangan Zoom saat pandemi membuat aplikasi ini terus meningkatkan berbagai fiturnya. Terbaru, CEO Zoom Eric Yuan mengabarkan ihwal teknologi AI yang mampu menciptakan sejenis asisten virtual berbentuk avatar di Zoom. Namun keinginan ini baru sampai pada tahap pengembangan dan butuh sekitar enam tahun lagi untuk bisa direalisasikan.
"Saya pikir untuk saat ini, itu masih memerlukan waktu. Kita asumsikan enam tahun ke depan AI sudah siap, AI mungkin dapat membantu 90 persen pekerjaan, bahkan memungkinkan untuk saya mengirimkan versi digital saya ke anda," kata Eric dikutip dari laporan The Verge, Kamis, 6 Juni 2024.
Pembahasan Eric yang menyinggung versi digital dirinya, berkaitan dengan teknologi AI yang bakal disematkan ke Zoom. Jadi dia tidak perlu lagi hadir di depan layar perangkat untuk berinteraksi dengan banyak orang saat rapat.
Eric menepis isu yang menyudutkan teknologi AI. Menurut dia, AI berkembang dengan cepat dan bisa dimanfaatkan untuk mempermudah segala urusan manusia di masa depan, semisal teknologi yang kini sedang dikembangkan oleh Zoom. AI bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari Zoom Workplace dan sepenuhnya mengotomatiskan pekerjaan semacam ini.
"Pada dasarnya, teknologi AI memungkinkan anda untuk meninggalkan Zoom Workplace. Bagaimana kita memanfaatkan AI dan ini sebuah hal yang penting bagi kami," ujar Eric, seraya menambahkan bahwa mimpinya ini "lebih dari sekadar bisnis konferensi video."
Eric memaparkan bagaimana AI di Zoom membantu pengguna di masa depan nanti. Ia mencontohkan saat dirinya bangun dari tidur di pagi hari dan dihadapkan dengan lima jadwal rapat yang sangat menguras waktu. Menurutnya, AI berfungsi untuk mengatur seluruh rapat dan meninjau mana yang harus diikuti secara langsung. Sementara selebihnya, bisa diwakili oleh avatar yang bertugas sebagai asisten virtualnya.
"Setiap bangun, kamu punya lima pertemuan yang dijadwalkan hari ini. Kamu tidak perlu bergabung ke empat pertemuan lainnya dan hanya perlu satu saja. Kamu bisa mengirimkan versi digital dirimu untuk rapat itu di Zoom," ucap Eric menjelaskan. Jika teknologi seperti ini berhasil dikembangkan, dia memperkirakan Zoom akan berada jauh di atas Microsoft dan Google dari segi pemanfaatan AI di platform meting online.