Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Pengganti Google Maps, Aplikasi TomTom Dirilis di Huawei AppGallery

Huawei akhirnya memiliki alternatif yang layak sebagai pengganti Google Maps. Seperti apa kekurangannya?

4 September 2020 | 10.57 WIB

Google Maps AR. Kredit: Phone Arena
Perbesar
Google Maps AR. Kredit: Phone Arena

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika teknologi dari Amerika Serikat diblokir dari Huawei, salah satu aplikasi yang sangat dirindukan pengguna smartphone asal Cina itu adalah Google Maps. Ini adalah solusi navigasi dan pemetaan yang sangat memudahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sempat terpukul, Huawei akhirnya memiliki alternatif yang layak sebagai penggantinya setelah TomTom merilis aplikasi navigasinya di Huawei AppGallery. TomTom, perusahaan teknologi yang berbasis di Belanda, diberitakan telah menandatangani kesepakatan dengan Huawei pada Januari lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perkembangan terbaru, mereka mengkonfirmasi kesediaan bekerja sama, terutama pada layanan aplikasi peta dan penentuan lokasi. Ini seperti yang dilaporkan GSM Arena 3 September 2020.

Saat ini pengguna Huawei bisa mengunduh aplikasi itu, dan akan mendapatkannya secara gratis untuk penggunaan 30 hari pertama. Setelahnya akan dikenakan tarif 1,99 Euro (setara Rp 35 ribu) per bulan, atau 12,99 Euro (setara Rp 228 ribu) per tahun jika ingin terus menggunakannya.

 

Ilustrasi aplikasi navigasi TomTom. Foto: TomTom


Untuk memulai aplikasi, pengguna Huawei diharuskan mengunduh beberapa peta untuk penggunaan offline. Ini juga memungkinkan pengguna untuk menambahkan alamat rumah, kantor, serta tempat lain yang diinginkannya. 

Baca juga:
Ditolak Amerika, Teknologi 5G Huawei Diterima Rusia

Fitur TomTom tidak membawa integrasi dengan layanan publik seperti transportasi massal atau rekomendasi yang dipersonalisasi untuk berbagai aktivitas. Aplikasi ini juga belum siap saat Huawei Mate 40 dirilis awal September ini. Tapi jelas terlihat kedua perusahaan bekerja keras untuk menawarkan pengalaman yang lebih dipersonalisasi untuk smartphone non-GMS (Google Mobile Service).

GSMARENA | TECH REPUBLIC

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus