Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google Cloud resmi meluncurkan Google Agentspace, platform berbasis kecerdasan buatan atau AI yang dirancang untuk menggenjot produktivitas perusahaan. Vice President Product Management Cloud AI Google Cloud, Raj Pai, mengatakan teknologi ini mengintegrasikan kemampuan AI generatif dengan data perusahaan, Google Search, serta teknologi penalaran dari Gemini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami meneliti dan menemukan bahwa pekerja perusahaan menggunakan empat hingga enam alat (tools) hanya untuk menanyakan dan menjawab satu pertanyaan pekerjaan dasar,” kata Raj dalam Online Press Roundtable, jumpa pers yang digelar lewat Google Meet pada Selasa, 10 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, skema itu membuang banyak waktu, mengingat pekerja harus mengakses berbagai aplikasi dan alat yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. “Melihat semua aplikasi silo yang perlu diakses oleh pekerja setiap hari, bisa dibayangkan berapa banyak waktu yang hilang untuk menjawab pertanyaan perniagaan sederhana,” tuturnya.
Google Agentspace kemudian diciptakan untuk memangkas proses berbelit itu dan membuatnya lebih praktis. Demi menggenjot produktivitas karyawan, “agen pintar” Google diklaim bisa mengatasi tugas kompleks yang membutuhkan perencanaan, penelitian, pembuatan konten, bahkan tindakan.
Bila dirangkum, Google Agentspace bakal mempermudah tugas analis bisnis yang ingin menemukan tren industri, serta membantu tim human resource (HR) menyederhanakan orientasi. Teknisi perangkat lunak, menurut Raj, bisa mempercepat pengembangan dengan identifikasi bug yang lebih cepat.
Tak ketinggalan, tim pemasaran juga bisa mengadopsi hasil analisis AI untuk mengoptimalkan kampanye dan konten. Keamanan Google Agentspace diatur sedemikian rupa dengan fitur kontrol IT, mencakup role-based access control (RBAC); virtual private cloud (VPC); serta identity and access management (IAM) yang terintegrasi.
“Dukungan multibahasa yang disediakan bisa memastikan seluruh karyawan, di mana pun mereka berada, dapat mengakses perusahaan secara efisien,” tutur dia.
Secara garis besar, berikut tiga fitur utama yang ditawarkan Google Agentspace:
1. Pencarian informasi terintegrasi
Google Agentspace menyediakan agen pencarian multimodal bermerek perusahaan yang menggabungkan kemampuan Google Search. Agen AI ini membantu menjawab pertanyaan kompleks dan memberikan saran proaktif. Sistem pintar ini juga mengeksekusi tindakan berdasarkan informasi perusahaan, sekalipun dari data tidak terstruktur seperti dokumen dan surat elektronik. Fitur ini bisa diintegrasikan dengan aplikasi pihak ketiga, sepertii Google Drive, Microsoft SharePoint, dan Jira.
2. Otomasi tugas
Sistem AI terbaru Google ini bisa meneliti, menyusun konten, dan mengotomatisasi tugas berulang atau repetitif. Google Agentspace menyediakan antarmuka intuitif bagi untuk menemukan dan menggunakan agen AI. Karyawan pengguna memiliki alat low-code untuk menciptakan agen AI versi masing-masing alias custom. Fungsi ini cocok untuk berbagai divisi, mulai dari pemasaran, keuangan, hukum, dan teknik.
3. Interaksi baru dengan data melalui NotebookLM Plus
Fitur NotebookLM Plus bisa dipakai untuk mengunggah dan menganalisis data perusahaan, dalam rangka memberikan wawasan baru bagi karyawan. Ada juga fitur audio overviews yang menyajikan data dalam format audio, serupa siniar atau podcast. Fitur ini dirancang untuk mendukung keamanan dan privasi perusahaan.
Pilihan Editor: AEER Apresiasi Rencana Pemerintah Membatasi Produksi Nikel