Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama ini tulisan Lorem Ipsum mewarnai media sosial dan menarik perhatian publik lantaran muncul di Tugu Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN). Tidak sedikit yang bertanya-tanya perihal makna atau arti dari kata-kata tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Britannica melaporkan Lorem Ipsum adalah teks pengganti atau teks tiruan yang biasa dipakai dalam penataan huruf dan desain grafis untuk melihat bagaimana tata letak sebuah halaman sebelum ada isi sebenarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Teks ini berisi kata-kata Latin yang tidak beraturan dan lebih menekankan pada tampilan desain daripada arti kalimatnya. Dengan kata lain, Lorem Ipsum adalah teks sementara yang sudah menjadi standar di dunia percetakan dan penerbitan.
Sejarah Lorem Ipsum
Meskipun terlihat seperti teks acak, Lorem Ipsum sebenarnya berasal dari karya sastra klasik Latin yang sangat tua. Dikutip dari Pusat Bantuan Microsoft, para tipografer sudah menggunakan Lorem Ipsum selama berabad-abad untuk memperlihatkan karakteristik jenis huruf yang dipakai. Kalimat ini dipilih karena kombinasi huruf dan jaraknya bisa menunjukkan bobot, desain, dan ciri penting dari font tersebut.
Menurut majalah Before & After edisi 1994, frasa "Lorem ipsum..." berasal dari versi bahasa Latin yang sudah diubah dari buku de Finibus Bonorum et Malorum, sebuah karya tentang teori etika yang ditulis oleh Cicero pada 45 SM. Kalimat aslinya adalah Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit... yang artinya, "Tidak ada seorang pun yang menyukai rasa sakit itu sendiri, yang mencarinya dan ingin memilikinya hanya karena itu adalah rasa sakit..."
Pada tahun ke-1500-an, seorang pencetak mengubah teks karya Cicero ini menjadi contoh halaman untuk jenis huruf. Sejak saat itu, teks yang mirip bahasa Latin ini menjadi standar dalam dunia percetakan sebagai teks tiruan. Sebelum ada penerbitan digital, desainer grafis biasanya menggambar garis-garis bergelombang untuk mewakili teks. Kemudian muncul lembar cetak yang sudah berisi tulisan Lorem Ipsum sebagai cara yang lebih nyata untuk menunjukkan posisi teks di halaman.
Teks ini sudah dipakai bertahun-tahun dan tetap bertahan hingga era digital. Alasannya karena bahasa Latin dulu menjadi bahasa umum di Eropa dan karya klasik seperti ini populer pada Abad Pertengahan. Namun Lorem Ipsum baru benar-benar populer sejak 1960-an saat perusahaan Letraset membuat lembaran transfer pracetak dengan teks ini, yang memudahkan penata huruf dan desainer untuk membuat prototipe.
Pada 1980-an, muncul perangkat lunak penerbitan desktop bernama PageMaker dari Aldus Corporation yang memasukkan Lorem Ipsum sebagai fitur pengolah kata. Microsoft Word dan banyak sistem manajemen konten web seperti Joomla! dan WordPress juga mengadopsi penggunaan Lorem Ipsum sebagai teks pengganti.
Penemuan Asal-Usul Lorem Ipsum
Sebelumnya, Lorem Ipsum dianggap hanya kata-kata acak sampai 1990-an ketika Richard McClintock, seorang profesor bahasa Latin Amerika, menemukan sumbernya. Ia menelusuri kata consectetur yang langka dalam teks Latin dan menemukan bahwa Lorem Ipsum berasal dari edisi Perpustakaan Klasik Loeb pada 1914 dari De finibus bonorum et malorum, atau artinya Tentang Ujung-Ujung Kebaikan dan Kejahatan, risalah tentang etika karya Cicero dari tahun 45 SM. Teks tersebut kemungkinan sengaja diacak agar menjadi teks tiruan tanpa makna.
Tulisan Lorem Ipsum yang viral di Tugu Titik Nol IKN sebenarnya adalah teks dummy yang sudah digunakan selama lebih dari lima abad dalam dunia percetakan dan desain. Berasal dari karya klasik Cicero, teks ini tidak memiliki makna literal dan berfungsi sebagai placeholder yang membantu proses visualisasi desain.