Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Samsung dan Advanced RISC Machine (ARM) telah mengumumkan kemitraan untuk membangun chipset Cortex-A76 pada prose LPP 7 nanometer (nm) dan kemudian beralih ke 5 nm LPE, sebagaimana dilaporkan laman GSM Arena, 5 Juli 2018.
Baca: Samsung Rilis Aplikasi Samsung Member untuk Layani Pelanggan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Chip tersebut rencananya memiliki kecepatan CPU di atas 3 GHz. Produksi chip 7 nm dijadwalkan pada pertengahan 2018. Adapun pengembangan proses litografi Extreme Ultra Violet (EUV) yang pertama dilakukan pada paruh pertama 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Membangun ekosistem desain yang luas dan berbeda adalah suatu keharusan bagi pelanggan. Kolaborasi dengan ARM di bidang solusi IP sangat penting untuk meningkatkan daya komputasi berkinerja tinggi," ujar Vice President of Samsung's Foundry Marketing Team Ryan Sanghyun Lee, seperti dilansir laman Beebom.
ARM mengklaim inti A76 di 3.0 GHz (7 nm) akan 35 persen lebih cepat daripada inti A75 di 2.8 GHz (10 nm). Penggunaan daya dapat turun hingga 40 persen. ARM menyebut inti A76 chip "kelas laptop" sehingga diperkirakan tidak hanya untuk smartphone, melainkan perangkat yang lebih besar.
ARM nantinya menawarkan penggunaan teknologi DynamIQ untuk Cortex-A76 dan memanfaatkan arsitektur chip big.LITTLE untuk memberikan kinerja kelas laptop pada perangkat seluler.
"Hal itu akan mempercepat pertumbuhan kemampuan artificial intelligence (AI) dan machine learning," kata Lee. Dalam program jangka panjang, Samsung kemungkinan akan membuat chipset dengan proses 3 nm berteknologi Gate-All-Around-Early (GAAE).
Simak artikel menarik lain tentang chipset hasil kerja sama antara Samsung dan ARM hanya di kanal Tekno Tempo.co.
GSM ARENA | BEEBOM