Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Samsung Innovation Campus Bekali Siswa dan Mahasiswa Keterampilan Berbasis IoT dan AI

Inisiatif yang dilakukan Samsung dalam mengemas keseluruhan program Samsung Innovation Campus tahun ini didasari oleh tren teknologi, khususnya AI.

26 Juli 2024 | 09.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Peserta Samsung Innovation Campus mengikuti AI Product Development Bootcamp, rangkaian program Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024. (Samsung)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menyadari semakin pentingnya keterampilan kecerdasan buatan (AI) dan sejalan dengan komitmen Samsung untuk turut berkontribusi mencetak talenta digital di Indonesia, Samsung melanjutkan program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024 sebagai bekal para peserta dengan keterampilan Coding & Programming, IoT dan AI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Survei Work Trend Index 2023 mendapati bahwa teknologi AI banyak membantu karyawan di Indonesia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sebanyak 75 persen karyawan mengatakan akan mendelegasikan sebanyak mungkin pekerjaannya kepada AI untuk meringankan pekerjaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan inisiatif yang dilakukan Samsung dalam mengemas keseluruhan program SIC tahun ini didasari oleh tren teknologi, khususnya AI yang terus berkembang. Ke depannya, adopsi AI akan terus mengalami peningkatan, tidak hanya di tingkat industri, namun juga sampai ke tingkat kehidupan sehari-hari.

“Pemanfaatan AI dalam IoT product development, akan membantu para peserta untuk dapat menciptakan program/aplikasi/produk yang inovatif, dimana berbagai perangkat yang terhubung dengan internet dapat menganalisa data dan membuat keputusan-keputusan, serta bertindak berdasarkan data, tanpa campur tangan manusia,” ujar Ennita dalam keterangannya, Kamis, 25 Juli 2024..

“Melalui bootcamp ini, para peserta SIC akan mendapatkan pelatihan untuk mengembangan prototype dari proyek IoT mereka dengan berbasis AI terkini. Kami harapkan para peserta dapat meningkatkan keterampilan teknologinya dalam menghadirkan solusi cerdas yang dibutuhkan dalam memecahkan berbagai masalah sehari-hari di sekitar kita,” tambahnya.

Sebanyak 126 tim (504 peserta) dari 1.000 peserta yang telah melalui babak seleksi melanjutkan ke babak ketiga program ini, yaitu AI Product Development Bootcamp. Para peserta ini terdiri dari dua kategori yaitu kategori tingkat menengah atas (SMA, SMK, MA) dan kategori mahasiswa (D3, D4 & S1), di mana proses pembelajarannya berlangsung hingga 27 Juli 2024.

Dalam stage ke-3 ini, para peserta diberikan pelatihan AI yang diamplifikasi langsung pada proyek-proyek IoT mereka dengan materi AI Amplification (Machine Learning dan Deep Learning) dengan total waktu pembelajaran 140 jam. Proses pembelajaran berlangsung secara blended-learning, yakni gabungan tatap muka secara online setiap Sabtu selama empat jam dan self-learning melalui fasilitas LMS (Learning Management System).

Sementara pembelajaran self-learning dapat dilakukan oleh semua peserta pada waktu yang mereka tentukan sendiri dengan rekaman pembelajaran tatap muka yang dapat mereka pelajari kapanpun mereka mau. Pembelajaran dengan sistem blended-learning ini diharapkan memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan fleksibel.

Melalui AI Product Development Bootcamp, para peserta SIC dilatih untuk terlibat langsung merakit prototype ciptaannya berdasarkan kurikulum Hands-on Prototype Samsung, yang juga dibekali dengan hardware berupa IoT kit lengkap yang terdiri dari micro controller ESP32, breadboard, sensor udara, tactile switches, resistor, dan seamlessly integrating AI models with IoT devices. Metode pelatihan hands-on prototype Samsung ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan teknologi dengan cepat yang dapat membantu lulusan SIC pada dunia kerja.

Pada stage 3 ini, selain pelatihan perakitan prototype ciptaannya, para peserta juga dilatih untuk  melakukan pengujian atas prototype ciptaannya dengan melibatkan masyarakat melalui product sample yang dicoba langsung oleh beberapa masyarakat yang ikut terlibat sejak awal dilakukan wawancara proyek.

Pada akhirnya, semua komponen ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan eksperimen dalam bidang IoT dan membantu siswa dalam mengembangkan prototype berbasis AI, yang memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan solusi inovatif dalam bidang IoT. Tentunya, hal ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan kreativitas peserta dalam memecahkan masalah di dunia nyata.

Para peserta Samsung Innovation Campus ini juga dibimbing oleh para mentor berpengalaman yang merupakan ahlinya dari lintas sektor industri. Joshua Phartogi, Lead Mentor of Samsung Innovation Campus Batch 5 mengatakan, “Para mentor di SIC memiliki segudang pengalaman, salah satunya adalah saya yang sudah enam tahun malang melintang dalam bidang teknologi IoT dan AI. Ilmu dan sertifikasi tidaklah cukup, tambahan pengalaman juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan.”

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus