Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UBISOFT mengumumkan pembentukan anak perusahaan baru yang berfokus tiga waralaba game populernya, yaitu Assassin's Creed, Far Cry, dan Tom Clancy's Rainbow Six. Ubisoft mengeklaim babak baru perjalanannya bahwa perusahaan akan makin ambisius. “Ubisoft membuka babak baru dalam sejarahnya. Saat kami mempercepat transformasi perusahaan, langkah ini menjadi dasar dalam mengubah model operasional kami,” kata CEO dan Co-Founder Ubisoft Yves Guillemot dikutip Antara dari laporan Engadget, Jumat, 28 Maret 2025.
Ubisoft Membentuk Anak Perusahaan
Anak perusahaan yang belum diberi nama ini mencakup tim pengembang dari berbagai studio Ubisoft, termasuk di Montréal, Quebec, Sherbrooke, Saguenay, Barcelona, dan Sofia. Ubisoft menerima investasi sebesar 1,16 miliar euro (Rp20,7 triliun) dari Tencent. Adapun Tencent mitra jangka panjang yang akan memperoleh kepemilikan minoritas di anak perusahaan baru tersebut.
Rencananya, setelah pembentukan anak perusahaan ini, Ubisoft akan memusatkan perhatian terhadap waralaba lain seperti The Division dan Tom Clancy's Ghost Recon. Ubisoft telah melakukan pemotongan biaya dan pengurangan tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir setelah sejumlah proyeknya mengalami kegagalan.
Ada indikasi bahwa para pemimpin Ubisoft tertarik mencari pembeli atau menjalin kemitraan dengan Tencent guna membalik keadaan. Kendati demikian, game terbaru mereka Assassin’s Creed: Shadows mendapat tiga juta pemain dalam waktu singkat. Ubisoft menekankan anak perusahaan baru ini akan memusatkan perhatian peningkatan kualitas pengalaman bermain game solo berbasis narasi.
Meskipun Ubisoft tetap mengembangkan game multiplayer dan free-to-play, mereka bakal tetap mempertahankan game singleplayer.
Tentang Ubisoft
Ubisoft berdiri pada 1986 oleh lima bersaudara Guillemot di Brittany, Prancis. Mulanya perusahaan ini bergerak di bidang distribusi perangkat lunak dan video game. Game pertama mereka Zombi diluncurkan untuk komputer rumah, tetapi kepopulerannya meningkat berkat kesuksesan Rayman yang dirilis pada 1990-an.
Seiring waktu, Ubisoft berinovasi mengembangkan beragam besar seperti Tom Clancy's Splinter Cell yang menggunakan pencahayaan dinamis, dan Just Dance yang membawa kontrol gerak ke industri game. Ubisoft juga merilis dunia terbuka yang kompleks dalam game-game seperti Assassin’s Creed, Watch Dogs, dan The Division.
Putri Safira Pitaloka turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Ubisoft Dikabarkan Berencana Bikin Game Assassin's Creed Baru Setiap 6 Bulan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini