Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Chatbot Asal Cina DeepSeek Guncang Pasar AI, Akan Menggeser Posisi ChatGPT dan Meta?

Startup Cina, DeepSeek, menarik perhatian global setelah meluncurkan model AI terbarunya yang diklaim setara dari model di Amerika Serikat.

28 Januari 2025 | 19.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi deepseek. Reuters/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Startup Cina, DeepSeek, berhasil menarik perhatian global setelah meluncurkan model AI terbarunya, DeepSeek-V3. Model baru ini diklaim setara atau bahkan lebih baik dari model-model terkemuka di Amerika Serikat, dengan biaya yang jauh lebih murah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari laporan Reuters, Senin, 27 Januari 2025, perusahaan ini mengungkapkan bahwa pelatihan DeepSeek-V3 hanya membutuhkan biaya komputasi kurang dari US$6 juta menggunakan chip Nvidia H800.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asisten AI DeepSeek, yang didukung oleh DeepSeek-V3, telah mengalahkan ChatGPT untuk menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple di Amerika Serikat. Keberhasilan ini menimbulkan pertanyaan tentang alasan perusahaan teknologi AS yang berencana menginvestasikan miliaran dolar dalam AI, dengan beberapa saham pemain teknologi besar, termasuk Nvidia, turut terpengaruh.

Peluncuran model AI oleh DeepSeek juga mengubah pandangan yang berkembang di Cina setelah peluncuran ChatGPT pertama yang setara dengan Baidu. Sebelumnya, banyak yang kecewa dengan kesenjangan kemampuan AI antara perusahaan AS dan Cina. Namun, kualitas dan efisiensi biaya yang ditawarkan oleh DeepSeek telah membalikkan narasi tersebut. DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 kini dipuji sebagai model yang setara dengan teknologi tercanggih dari OpenAI dan Meta.

DeepSeek-R1, yang dirilis pekan lalu, diklaim 20 hingga 50 kali lebih murah dibandingkan dengan model OpenAI o1, tergantung pada jenis tugasnya, menurut sebuah posting di akun resmi WeChat DeepSeek. Meskipun demikian, beberapa pihak meragukan klaim ini.

CEO Scale AI Alexandr Wang mengatakan, namun tanpa memberikan bukti, bahwa DeepSeek memiliki 50.000 chip Nvidia H100. Menurut dia, jumlah tersebut tidak bisa diungkapkan karena akan melanggar kontrol ekspor Washington yang melarang penjualan chip AI canggih ke perusahaan-perusahaan Cina.

Analis Bernstein juga menyoroti bahwa biaya total pelatihan model DeepSeek-V3 tidak diketahui, meskipun startup tersebut mengklaim biaya komputasinya mencapai US$ 5,58 juta. Mereka juga mencatat bahwa biaya pelatihan model R1 yang serupa juga tidak diungkapkan.

Sebagai informasi, DeepSeek adalah startup yang berbasis di Hangzhou, yang didirikan oleh Liang Wenfeng, co-founder hedge fund kuantitatif High-Flyer. High-Flyer, yang berfokus pada riset AGI (Artificial General Intelligence), mendirikan DeepSeek pada 2023. Meskipun tidak diketahui berapa banyak investasi yang diberikan High-Flyer pada DeepSeek, perusahaan tersebut memiliki paten untuk klaster chip yang digunakan dalam pelatihan model AI.

Keberhasilan DeepSeek telah menarik perhatian Beijing. Pada 20 Januari, pada hari yang sama dengan peluncuran DeepSeek-R1, Liang hadir di sebuah simposium tertutup yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Cina, Li Qiang. Kehadiran Liang di pertemuan tersebut menandakan bahwa kesuksesan DeepSeek mungkin berhubungan dengan tujuan kebijakan Beijing untuk mengatasi kontrol ekspor AS dan mencapai kemandirian dalam industri strategis seperti AI.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus