Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono mengungkap transaksi pembayaran melalui layanan QRIS—open API (application payment interface), dan Fast Payment—yang terhubung dengan Thailand. Layanan tersebut disesuaikan dengan mata uang lokal masing-masing negara atau local currency settlement (LCS) yang mulai terhubung pada 29 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Doni, implementasi itu biasanya paling banyak dimanfaatkan oleh wisatawan, baik dari Thailand ke Indonesia maupun sebaliknya. Saat ini menurut data, wisatawan Thailand yang datang ke Indonesia cukup banyak, tapi sebaliknya orang Indonesia lebih banyak yang berkunjung ke negeri Gajah Putih itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau data di saya itu sekitar 6.258 wisatawan yang masuk ke Indonesia tapi sebaliknya banyak orang Indonesia ke Thailand sudah 51 ribu lebih, tentunya ini sangat berkaitan dengan transaksinya,” ujar dia dalam konferensi pers hybrid di Gedung BI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Februari 2023.
Oleh karena itu, kata Doni, tentunya transaksi outbound (transaksi yang dilakukan orang Indonesia di Thailand cukup besar yakni 14.555 transaksi atau Rp 8,54 miliar. Sementara transaksi orang Thailand di Indonesia baru terjadi 492 transaksi atau Rp 114 juta.
BI, menurut Doni, akan terus mendorong agar transaksi wisatawan Thailand bisa meningkat. Ditambah dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang dicabut, BI berharap bisa meningkatkan wisatawan lebih banyak lagi yang datang ke Indonesia.
“Ini yang memang terus kita dorong, tentunya dengan kondisi PPKN yang dicabut kita berharap wisatawan lebih banyak yang masuk,” ucap Doni.
Doni juga menuturkan BI akan memperluas Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) di Thailand. “Karena keterlibatan PJK dari Thailand itu masih belum banyak jadi kita akan terus dorong supaya lebih luas untuk bisa melakukan transaksi,” tutur Doni.
Sebelumnya, pada 29 Agustus 2022, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, seluruh transaksi yang dilakukan di Indonesia Thailand bisa menggunakan sistem pembayaran digital yang sudah ada di negara yang bersangkutan. Karena itu tak perlu lagi tukar uang.
"QRIS dan QR Thailand sudah kami uji cobakan dan mulai hari ini sudah implementasi penuh, sehingga untuk transaksi pariwisata, perdagangan, UMKM, sudah bisa menyambungkan QR," kata Perry.
Perry menjelaskan interkoneksi sistem pembayaran kedua negara ini merupakan tindak lanjut dari komitmen 5 negara Asean untuk merealisasikan kerja sama pembayaran lintas batas atau cross border payments.
Negara-negara itu adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Perjanjian kerja sama interkoneksi sistem pembayaran ini akan secara resmi diteken dalam leaders meeting G20 pada November 2022.
"Pada Mei 2022 yang lalu kami sudah berkumpul 5 gubernur bank sentral yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, sudah berkomitmen menyambungkan sistem pembayaran," ujar Perry.
Selain Thailand yang sudah sangat maju interkoneksi sistem pembayarannya, Perry mengatakan, Malaysia kini masuk tahap uji coba yang dilakukan sejak Januari 2022. “Untuk Singapura saat ini sedang kami finalisasi untuk tanda tangan. Dalam waktu dekat 5 negara kita bisa melakukan digitalsisi sistem pembayaran cross border," kata Perry.