Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Platform AwanTunai Dapat Dana USD 8,5 Juta dari Investor yang Dipimpin IFC

Platform AwanTunai mendapat US$ 8,5 juta dari investor baru yang dipimpin IFC.

14 Maret 2022 | 16.10 WIB

CPO Awan Tunai Windy Natriavi dan CEO Awal Tunai Dino Setiawan. ISTIMEWA
Perbesar
CPO Awan Tunai Windy Natriavi dan CEO Awal Tunai Dino Setiawan. ISTIMEWA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Platform solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang kelontong tradisional AwanTunai mendapat suntikan dana US$ 8,5 juta dari investor baru yang dipimpin The International Finance Corporation atau IFC.

IFC dkk mengikuti langkah investor yang terlebih dahulu menanam dana di AwanTunai seperti Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura. Pendanaan terbaru akan digunakan untuk ekspansi nasional dalam melanjutkan komitmen AwanTunai.

“AwanTunai membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UMKM tradisional,” kata Chief Executive Officer AwanTunai Dino Setiawan dalam rilis, Senin, 14 Maret 2022.

Komitmen AwanTunai adalah memajukan dan memberdayakan UKM mikro Indonesia dengan menyediakan akses pembiayaan yang terjangkau dan cepat.

“Data tersebut efektif untuk manajemen risiko kredit dan membuka UMKM tradisional untuk mengakses modal kerja institutional dari mitra perbankan kami,” kata Dino.

Dia berharap AwanTunai menjadi platform yang memungkinkan seluruh industri perbankan Indonesia untuk meraih jutaan UMKM tradisional yang sebelumnya belum dapat untuk dilayani.

Hingga Juli 2021, AwanTunai bekerja sama dengan 300 lebih partner supplier untuk membantu toko grosir tradisional mendigitalisasi dan membiayai operasional mereka. Selain itu, AwanTunai memfasilitasi warung dan toko kelontongan melalui pembelian stok barang dengan harga terjangkau dan pemesanan daring terintegrasi melalui aplikasi seluler AwanToko.

AwanTunai telah melayani lebih 70 ribu pengguna usaha mikro dengan penambahan jumlah warung dari seluruh kota-kota besar di Indonesia.

“Sektor UMKM dalam banyak hal merupakan urat nadi perekonomian Indonesia, menyediakan jutaan pekerjaan, dan yang terpenting, sumber pendapatan utama bagi pengusaha perempuan,” kata Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste Azam Khan.

Azam mengatakan pertumbuhan sektor UMKM turut terhambat oleh kurangnya akses keuangan dan belakangan ini terdampak pandemi Covid-19.

“Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis mereka.” ucapnya.

Di beberapa tahun ini, tim AwanTunai sudah memperbaiki produk dan memutakhirkan operasinya melalui berbagai kesulitan yang menghadang. Melalui pendanaan ini, AwanTunai siap untuk memperluas lini bisnisnya.

AwanTunai adalah platform solusi bisnis bagi pedagang grosir dan eceran offline tradisional yang menyediakan digitalisasi pemesanan persediaan, pembayaran manajemen konsumen, dan dengan platform fintech berlisensi yang menyediakan pembiayaan pembelian persediaan bagi supplier FMCG dan pedagang mikro bahan pangan sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus