Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengungkapkan perkembangan pemulihan kondisi atas suspensi atau penangguhan perdagangan sahamnya. Hal ini disampaikan Waskita Karya secara tertulis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 28 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan dua poin yang berkaitan dengan perkembangan pemulihan perseroan. Pertama, mengenai restrukturisasi utang perbankan yang ditargetkan pada Juli 2024. Hingga kini, persentase progresnya dilaporkan 75 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini perseroan telah menyampaikan skema restrukturisasi final kepada kreditur perbankan dan masih dalam proses persetujuan di masing-masing Komite Perbankan," kata Ermy dalam dokumen tersebut.
Poin kedua mengenai restrukturisasi utang obligasi yang ditargetkan pada Agustus 2024. Per hari ini, persentase progresnya juga dilaporkan mencapai 75 persen. Ermy menambahkan, proses restrukturisasi utang ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi perusahaan.
"Saat ini perseroan sedang dalam proses permohonan persetujuan skema restrukturisasi atas utang obligasi (non-penjaminan) melalui mekanisme RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi)," tuturnya.
Sebelumnya, BEI kembali memperpanjang suspensi perdagangan saham Waskita Karya di seluruh pasar. Hal ini dilakukan karena Waskita lagi-lagi gagal membayar utang obligasinya.
"Dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, maka BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Waskita Karya (Persero) Tbk. di seluruh pasar terhitung sejak sesi II tanggal 16 Mei 2024, hingga pengumuman bursa lebih lanjut," tulis BEI dalam pengumumannya.
Pilihan Editor: Asosiasi Produsen Serat dan Benang: 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup, 150 Ribu Karyawan Kena PHK