Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Pertumbuhan layanan asuransi di Indonesia tergolong lambat dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara. Lemahnya literasi keuangan membuat produk keuangan ini masih dipandang sebelah mata oleh konsumen. Hanya segelintir orang yang memperhatikan pentingnya asuransi sebagai pelindung masa depan. Masih sedikitnya jumlah pemegang polis asuransi mendorong penyedia teknologi asuransi asal Thailand, Sunday, berekspansi ke Indonesia sejak dua tahun lalu.
Kepala Pemasaran Sunday Ins Indonesia, Luvdhy Wahyu Sarwo Edy, mengatakan penetrasi bisnis asuransi di Indonesia mentok di kisaran 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka itu jauh di bawah ukuran ideal 7,5 persen. "Di negara maju sudah jauh melintasi angka itu. Di Thailand saja sudah 5,3 persen terhadap PDB," ucap dia saat berdiskusi dengan awak media pada awal Desember 2022.
Berdiri sejak 2017, Grup Sunday menjadi pelopor pemakaian big data dan kecerdasan buatan untuk tata kelola asuransi. Dalam industri teknologi asuransi, Sunday merupakan pemain full-stack—sebutan untuk entitas yang sudah mengelola ekosistem asuransi secara mandiri.
Lewat laman daring ataupun aplikasi, kegiatan perusahaan rintisan (startup) ini mencakup promosi dan penjualan produk, analisis risiko yang disokong kecerdasan buatan, transaksi premi, serta klaim. Konsep full-stack berbeda dengan agregator asuransi yang umumnya menawarkan bermacam-macam produk asuransi di lokapasar ataupun agen yang memegang lisensi distribusi produk asuransi tertentu.
Menurut Luvdhy, banyak stigma negatif yang melekat pada bisnis asuransi. Promosi berlebihan melalui telepon membuat tawaran asuransi dianggap sebagai spam. Dari rata-rata tujuh panggilan yang diterima konsumen selama sebulan, ujar dia, terdapat 40 persen tawaran asuransi. Tak jarang pula produk jaminan keuangan ini dipakai untuk modus penipuan. Belum lagi sentimen negatif dari berbagai kasus gagal bayar asuransi.
"Asuransi tak semata-mata produk telemarketing. Harus ada pendekatan yang lebih menyenangkan, seperti lewat aplikasi digital,” kata Luvdhy.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo