Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Memupus Kesan Buruk Asuransi

Penyedia layanan asuransi berbasis digital asal Thailand, Sunday, hadir di Indonesia sejak dua tahun lalu. Perusahaan ini berupaya menerapkan teknik penjualan produk asuransi yang menyenangkan melalui aplikasi digital. 

7 Januari 2023 | 00.00 WIB

Tampilan website Easy Sunday. Tempo/Bintari Rahmanita
Perbesar
Tampilan website Easy Sunday. Tempo/Bintari Rahmanita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Pertumbuhan layanan asuransi di Indonesia tergolong lambat dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara. Lemahnya literasi keuangan membuat produk keuangan ini masih dipandang sebelah mata oleh konsumen. Hanya segelintir orang yang memperhatikan pentingnya asuransi sebagai pelindung masa depan. Masih sedikitnya jumlah pemegang polis asuransi mendorong penyedia teknologi asuransi asal Thailand, Sunday, berekspansi ke Indonesia sejak dua tahun lalu.

Kepala Pemasaran Sunday Ins Indonesia, Luvdhy Wahyu Sarwo Edy, mengatakan penetrasi bisnis asuransi di Indonesia mentok di kisaran 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka itu jauh di bawah ukuran ideal 7,5 persen. "Di negara maju sudah jauh melintasi angka itu. Di Thailand saja sudah 5,3 persen terhadap PDB," ucap dia saat berdiskusi dengan awak media pada awal Desember 2022.

Berdiri sejak 2017, Grup Sunday menjadi pelopor pemakaian big data dan kecerdasan buatan untuk tata kelola asuransi. Dalam industri teknologi asuransi, Sunday merupakan pemain full-stack—sebutan untuk entitas yang sudah mengelola ekosistem asuransi secara mandiri.

Lewat laman daring ataupun aplikasi, kegiatan perusahaan rintisan (startup) ini mencakup promosi dan penjualan produk, analisis risiko yang disokong kecerdasan buatan, transaksi premi, serta klaim. Konsep full-stack  berbeda dengan agregator asuransi yang umumnya menawarkan bermacam-macam produk asuransi di lokapasar ataupun agen yang memegang lisensi distribusi produk asuransi tertentu.

Menurut Luvdhy, banyak stigma negatif yang melekat pada bisnis asuransi. Promosi berlebihan melalui telepon membuat tawaran asuransi dianggap sebagai spam. Dari rata-rata tujuh panggilan yang diterima konsumen selama sebulan, ujar dia, terdapat 40 persen tawaran asuransi. Tak jarang pula produk jaminan keuangan ini dipakai untuk modus penipuan. Belum lagi sentimen negatif dari berbagai kasus gagal bayar asuransi.

"Asuransi tak semata-mata produk telemarketing. Harus ada pendekatan yang lebih menyenangkan, seperti lewat aplikasi digital,” kata Luvdhy.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus